Apa itu Skeptis, Kenali Beberapa Jenis dan Contohnya

Skeptis, Kenali Beberapa Jenis dan Contohnya (foto: freepik.com/author/8photo)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Skeptisisme adalah pendekatan penting dalam dunia filsafat yang mendorong pemikiran independen dan tidak terpengaruh oleh otoritas atau opini publik.

Meskipun demikian, sikap skeptis yang berlebihan dapat menjadi hambatan, menyebabkan keterlaluannya dalam kritis atau bahkan parno terhadap lingkungan sekitarnya.

Dampaknya bisa mengganggu kemampuan seseorang untuk mempercayai orang lain, membangun hubungan yang sehat, atau membuat keputusan yang penting.

Sikap skeptis ini, yang merupakan sikap kurang percaya dan ragu-ragu terhadap kebenaran, ajaran, atau hal lainnya, melihat segala sesuatu sebagai tidak pasti dan harus dicurigai.

Pengaruh skeptisisme dalam sejarah filsafat besar, dimulai dari zaman Yunani Kuno hingga zaman modern, telah membentuk cara kita memahami pengetahuan dan kebenaran.

Seseorang yang bersikap skeptis cenderung mempertanyakan segala sesuatu, meragukan informasi yang diterima, dan berhati-hati terhadap klaim yang tidak terbukti.

Meskipun dapat membantu individu menghindari penipuan atau berita palsu, terlalu banyak skeptisisme juga dapat menghambat kemampuan seseorang untuk membangun kepercayaan dan interaksi sosial yang positif.

Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara sikap skeptis yang sehat dan terlalu skeptis.

Ada beberapa jenis skeptisisme yang mencerminkan beragam pandangan tentang pengetahuan dan kebenaran.

Pertama, dogmatik skeptisisme, yang meyakini bahwa pengetahuan manusia tidak dapat diandalkan dan semua pengetahuan keliru.

Kemudian, Pyrrhonian skepticism menekankan pentingnya penelitian terus-menerus sebelum membuat keputusan, menolak teori yang tidak berlaku secara universal.

Ada juga skeptisisme empiris yang menyatakan bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman dan eksperimen, serta skeptisisme rasionalis yang menekankan logika sebagai sumber utama pengetahuan.

Terakhir, ada autoritarianisme, yang meyakini bahwa hanya segelintir orang tertentu yang memiliki akses ke kebenaran yang pasti.