Apa Itu Asteroid: Benda Langit yang yang Mengorbit Matahari di Luar Angkasa

Asteroid, Benda Langit yang yang Mengorbit Matahari di Luar Angkasa (foto: freepik.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Asteroid adalah objek kecil di angkasa yang terdiri dari pecahan-pecahan batuan. Objek ini mengorbit Matahari.

Pecahan batuan tersebut memiliki bentuk yang tidak teratur. Asteroid juga sering disebut sebagai planet kecil atau planetoid. Diperkirakan ada jutaan asteroid di tata surya.

Menurut NASA, sudah ada 1.312.989 asteroid yang teridentifikasi hingga saat ini.

Mereka membentuk sabuk orbit di antara Mars dan Jupiter, yang dikenal sebagai sabuk asteroid.

Sejarah Penemuan Asteroid

Penemuan asteroid dimulai ketika para astronom melihat ketidaksesuaian dalam Hukum Bode, yang digunakan untuk memperkirakan jarak antara planet-planet dan Matahari.

Namun, hukum ini tidak berhasil memperkirakan posisi Neptunus dan Pluto.

Sebelum penemuan Neptunus dan Pluto, para astronom menggunakan Hukum Bode. Namun, hukum ini juga tidak dapat menjelaskan posisi Mars dan Jupiter.

Pada 1 Januari 1801, Giuseppi Piazzi mengumumkan penemuannya, sebuah objek di antara Mars dan Jupiter. Awalnya, ia menganggap itu sebagai komet.

Kemudian, Karl Friedrich Gauss, seorang matematikawan Jerman, menghitung orbit objek tersebut. Objek ini diberi nama Ceres, diambil dari nama dewi Romawi.

Setelah Ceres, ditemukan planet-planet lain: Pallas (1802), Juno (1804), dan Vesta (1807).

Para astronom menyadari bahwa objek-objek ini terlalu kecil untuk disebut planet. Mereka lebih cocok disebut asteroid, planet kecil, atau planetoid.

Jenis-jenis Asteroid Ada beberapa jenis asteroid yang perlu diketahui:

  1. Tipe C (Chondrite) Ini adalah jenis asteroid yang paling umum, kemungkinan terdiri dari tanah liat dan batuan silikat. Asteroid ini berwarna gelap dan merupakan objek tertua di tata surya.

  2. Tipe S (Stony) Tipe ini terdiri dari besi-nikel dan silikat, biasanya lebih besar dari yang lain dengan diameter sekitar 330 km.

  3. Tipe M (Metallic) Ditemukan di sekitar tengah sabuk asteroid, sebagian besar terdiri dari besi-nikel, dengan sejumlah kecil batu.

Selain itu, ada asteroid yang tidak sesuai dengan pola di atas, disebut U-type asteroid (unclassified).

Contohnya, Vesta memiliki albedo 40% dan spektrum yang didominasi oleh piroksen dan feldspar.***