Catat! Deretan Fenomena Langit di November 2025, Ada Malam Tergelap

Ilustrasi - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Langit malam di bulan November 2025 akan menjadi panggung spektakuler bagi para pecinta astronomi dan penikmat langit malam. Sejumlah fenomena langit langka siap menghiasi angkasa, mulai dari Supermoon terbesar tahun ini, hujan meteor Taurid dan Leonid, hingga kemunculan Komet Lemmon yang bisa dilihat tanpa teleskop.

Menariknya, sebagian besar fenomena ini bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang  asalkan langit cerah dan jauh dari polusi cahaya kota besar.

Merangkum berbagai sumber, berikut deretan fenomena langit yang bisa saksikan sepanjang November 2025

  • Hunter's Moon (4-5 November)

Awal bulan langsung disambut fenomena paling terang tahun ini, supermoon terbesar 2025. Pada Selasa–Rabu (4–5 November), bulan akan mencapai fase purnama bersamaan dengan jarak terdekatnya dari Bumi.

Dilansir dari National Geographic, Supermoon kali ini akan tampak 7,9 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dibanding biasanya. Fenomena ini juga dikenal dengan sebutan Hunter’s Moon atau Beaver’s Moon.

Waktu terbaik untuk menikmatinya adalah sekitar pukul 18.00 waktu setempat, saat Bulan mulai naik di ufuk timur dan memancarkan cahaya keperakan yang megah di langit malam Indonesia.

  • Hujan Meteor Taurid Selatan dan Utara (4–12 November)

Tak lama setelah Supermoon, langit malam kembali diramaikan oleh hujan meteor Taurid.

Taurid Selatan mencapai puncak pada 4–5 November sedangkan Taurid Utara menyusul pada 11–12 November

Menurut National Geographic, hujan meteor ini biasanya menampilkan 5–10 meteor per jam, namun terkadang muncul bola api terang (fireballs) yang memukau.

Fenomena ini bisa diamati setelah tengah malam, dengan arah pandang menuju rasi Taurus di langit timur.

  • Komet Lemmon (8 November)

Puncak keindahan langit November berlanjut dengan kemunculan Komet Lemmon yang mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada Sabtu (8/11/2025).

Menurut Sky Tonight, komet berwarna hijau terang ini dapat terlihat tanpa teleskop, terutama dari wilayah dengan langit gelap dan minim cahaya buatan. Momen langka ini menjadi kesempatan emas bagi pengamat langit untuk menyaksikan langsung “bola hijau ekor cahaya” melintas di angkasa.

  • Puncak Hujan Meteor Leonid (17–18 November)

Fenomena menakjubkan berikutnya adalah hujan meteor Leonid, yang puncaknya terjadi pada Senin–Selasa (17–18 November 2025).

Tahun ini, kondisi langit sangat ideal karena bertepatan tiga hari sebelum bulan baru, sehingga tidak terganggu cahaya Bulan. Di bawah langit gelap, pengamat bisa melihat hingga 15 meteor per jam yang melintas cepat dari arah rasi Leo menjelang dini hari.

  • Malam Tergelap di Bulan Baru (20 November)

Pada Kamis (20/11/2025), fase bulan baru (new moon) akan menjadikan malam langit paling gelap sepanjang bulan.

Ini adalah waktu terbaik untuk stargazing, karena bintang-bintang akan tampak lebih terang, termasuk gugus Pleiades dan Hyades di konstelasi Taurus.

  • Uranus di Titik Terang Tertinggi (21 November)

Menutup bulan November, planet Uranus akan mencapai posisi oposisi pada Jumat (21/11/2025).

Posisi ini membuat Uranus berada di titik paling terang sepanjang tahun — meski masih sulit dilihat tanpa alat bantu. Dengan teropong, kamu bisa melihat cahaya kebiruan lembut di area rasi Taurus.

Tips Menikmati Fenomena Langit November

Agar pengalaman menatap langit semakin maksimal, pastikan:

  • Langit dalam kondisi cerah tanpa awan
  • Lokasi pengamatan jauh dari lampu kota
  • Gunakan teropong atau teleskop untuk hasil lebih jelas
  • Siapkan kamera untuk mengabadikan momen langka ini