Gandeng Unibos, Makassar Siap Jadi Kota Ekonomi Sirkular

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Pemerintah Kota Makassar bersama Universitas Bosowa (Unibos) meluncurkan inisiatif ambisius bertajuk Makassar Eco Circular Hub (MEC Hub), sebagai bagian dari roadmap menuju Makassar Bebas Sampah 2029. 

Peluncuran ini menandai awal dari transformasi besar dalam pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, yang menggandeng berbagai elemen: pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat.

Acara peluncuran digelar meriah di Gedung Lestari 45, Universitas Bosowa, bersamaan dengan agenda Pembekalan KKN Tematik Unibos Angkatan 59, yang fokus pada misi pengabdian lingkungan dan pengelolaan sampah, Selasa (7/10).

Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Ketua Dewan Lingkungan Hidup Hj. Melinda Aksa, serta sejumlah pejabat strategis seperti Kepala DLH Kota Makassar Dr. Helmy Budiman, Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Aulia Arsyad, dan Ketua Pokja 4 PKK Indira Purnamasari.

Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya perubahan perilaku warga sebagai kunci pengelolaan sampah yang efektif.

“Pekerjaan ini tidak mudah, tapi juga tidak sulit. Kuncinya adalah mengubah kebiasaan. Dengan hanya dua tempat sampah organik dan anorganik lebih dari separuh persoalan sampah bisa selesai di rumah tangga,” tegasnya.

Ia juga mengajak kampus untuk ambil bagian dalam penghijauan kota dengan program ‘Satu Mahasiswa, Satu Pohon’.

Dijelaskan oleh Marini Ambo Wellang, anggota Dewan Lingkungan Hidup Makassar, MEC Hub adalah wadah kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Tujuannya bukan sekadar mengelola limbah, tetapi mengubah sampah menjadi nilai ekonomi lewat edukasi, inovasi, dan pemberdayaan.

Camat nantinya akan berperan sebagai koordinator edukasi petugas kebersihan. Lurah & RT/RW akan mengidentifikasi potensi sumber sampah.

Sementara komunitas menjadi pengelolaan bank sampah unit (BSU) & inovasi daur ulang. Sektor HORECA (hotel, restoran, kafe) akan mereduksi limbah makanan & pemilahan di sumber.

Empat kelurahan terpilih menjadi percontohan awal:

  • Kelurahan Untia – Mengandalkan kelompok swadaya binaan DLH.
  • Kelurahan Panambungan – Mengoptimalkan fasilitas TPS3R.
  • Kelurahan Baru – Fokus pada kolaborasi komunitas lokal.
  • Kelurahan Paropo – Bermitra dengan Urban Agrofarm, pengelola fasilitas maggot yang sanggup olah 5 ton sampah makanan per hari.

Empat zona ini diharapkan jadi model replikasi untuk seluruh wilayah Makassar.

Rektor Unibos menyambut baik keterlibatan mahasiswa dalam MEC Hub sebagai bentuk kontribusi kampus terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Mahasiswa hadir di tengah masyarakat bukan hanya untuk belajar, tapi untuk memberi dampak. Di sanalah mereka diuji: apakah bisa jadi solusi nyata,” ucapnya penuh semangat.

Dengan diluncurkannya MEC Hub, Makassar tidak hanya bergerak menuju kota bersih dan hijau, tetapi juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang inklusif dan berdaya. Inisiatif ini menjadi sinyal kuat bahwa kolaborasi multisektor adalah kunci dalam menjawab tantangan lingkungan urban masa kini.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari gerakan kota berdaya sirkular. Jika semua elemen bersatu, Makassar bebas sampah 2029 bukan sekadar mimpi,” pungkas Wali Kota Munafri.