Pacu Jalur Meriahkan Google Doodle 17 Agustus 2025, Ini Maknanya

Tangkapan layar halaman pertama laman Google

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Google turut merayakan momen bersejarah ini melalui Google Doodle spesial yang terpampang di halaman utama mesin pencari hari ini, Minggu (17/8). 

Doodle tersebut menampilkan ilustrasi festival balap perahu tradisional “Pacu Jalur”, karya seniman asal Bandung, Wastana Haikal.

Google, dalam pernyataan resminya, menyebutkan bahwa ilustrasi ini dibuat untuk mengenang proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945. Selain itu, Google juga ingin memperkenalkan ke dunia satu tradisi unik yang menggambarkan semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat Indonesia.

Popularitas Pacu Jalur meroket setelah video seorang “anak perahu” yang berperan sebagai tukang tari dalam sebuah perlombaan viral di media sosial pada Juni 2025 lalu.

Anak tersebut bernama Rayyan Arkan Dhika menarik perhatian publik lewat gerakan tari energik sembari berdiri di ujung perahu — lengkap dengan kacamata hitam dan aksi yang memikat.

Paju jalur adalah perlombaan perahu tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

Perahu-perahu yang digunakan bukanlah perahu biasa — masing-masing terbuat dari satu batang pohon utuh tanpa disambung, dibelah, atau dipotong. Proses pembuatannya tidak hanya memerlukan keahlian tinggi, tetapi juga melibatkan ritual adat untuk menghormati roh pohon yang digunakan.

Setiap perahu dapat mengangkut hingga 60 orang, termasuk pendayung, juru mudi, dan satu sosok penting: tukang tari. Sosok ini memiliki peran unik di bagian haluan, yakni menari untuk menjaga ritme dan semangat tim saat lomba. 

Sejak 2014, Pacu Jalur resmi tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Tradisi ini juga telah masuk dalam daftar Kekayaan Intelektual Nasional (KEN), menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal di tengah arus modernisasi.

Pemilihan Pacu Jalur sebagai tema Google Doodle tahun ini bukan tanpa alasan. Tradisi ini menggambarkan semangat kolaborasi, kerja keras, dan budaya lokal yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Wastana Haikal, sang ilustrator, mengatakan bahwa ia ingin menyampaikan "semangat juang dan kegembiraan rakyat" lewat karya visual yang kaya warna dan dinamis.