Daftar Wilayah Berisiko Banjir Awal Desember 2025

Jalan AP Pettarani teregang air setinggibbetis orang dewasa akibat curah hujan yang tinggi mengguyur Makassar di Desember 2023- (foto by dok.Celebesmedia.id)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi serta potensi banjir untuk periode Dasarian I Desember 2025.

Informasi ini disampaikan melalui akun Instagram resmi BMKG (@infobmkg) dan menjadi perhatian penting agar masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.

Menurut BMKG, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu area dengan kategori Awas, menandakan curah hujan berintensitas sangat tinggi pada 1–10 Desember 2025. Pada periode yang sama, empat kabupaten di Sulawesi Selatan dan NTT juga diperkirakan mengalami potensi banjir dengan kategori tinggi.

BMKG menyebutkan Untuk periode Dasarian I Desember, beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur diprediksi mengalami curah hujan tinggi dengan peringatan dini kategori Awas

Berikut daftar wilayah dengan Potensi Banjir tinggi pada dasarian I Desember 2025:

Kabupaten Kupang

  • Amfoang Barat Laut
  • Amfoang Selatan
  • Amfoang Tengah
  • Amfoang Timur
  • Amfoang Utara
  • Takari

Kabupaten Manggarai

  • Cibal
  • Langke Rembong
  • Ruteng
  • Satar Mese
  • Wae Rii

Kabupaten Maros

  • Bantimurung
  • Bontoa
  • Cenrana
  • Lau
  • Mandai
  • Maros Baru
  • Marusu
  • Moncongloe
  • Simbang
  • Tanralili
  • Tompobulu
  • Turikale

Kota Makassar

  • Biringkanaya
  • Tamalanrea
  • Kabupaten Gowa
  • Parangloe
  • Pattalassang

Kabupaten Pangkep

  • Balocci
  • Minasa Tene

Selain peringatan dasarian, BMKG juga mengeluarkan prospek potensi banjir bulanan. Sejumlah wilayah seperti Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Tenggara, hingga Papua Tengah diprediksi masuk kategori potensi banjir tinggi sepanjang Desember 2025.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca, menjaga kewaspadaan, dan menyiapkan langkah antisipatif, khususnya bagi daerah yang masuk kategori risiko tinggi.