DPR RI Pertanyakan Izin KM Ladang Pertiwi ke Kemenhub

KM lLadang Pertiwi tenggelam di Perairan Selata Makasasr Rabu (25/5/2022) - (foto by Tribun-timur.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ketidak jelasan Izin operasional KM Ladang Pertiwi 02 dipertanyaan anggota DPR RI.  Dalam sebuah rapat Anggota Komisi V DPRD Muhammad Fauzi meminta penjelasan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait tragedi  tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Perairan selata Makassar .

“Tadinya kita ada rapat kerja dengan Kemenhub dan dalam rapat itu kami meminta penjelasan terkait KM LAdang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar,” ujarnya yang dikutip dari Antaranews, Selasa (7/6/2022).

Ia mengatakan alasannya meminta penjelasan Kementrian Perhubungan karena mendapat infomasi jika KM Ladang Pertiwi sering berlayar dengan tidak menjalankan izin dan fungsinya  bukanlah sebagai kapal penumpang melainkan kapal barang.

“Karena izinnya itu yang masih samar-sama bagi kami di DPR RI, kemudian kami mempertanyakan kepada Kemenhub karena mereka itu memiliki semua data-data angkutan, izin dan fungsinya. Inilah yang coba kami minta penjelasannya,” katanya.

“Jika memang tidak ada izin berlayar terus kenapa kapal itu bisa leluasa melakukan pelayaran dan kenapa itu lolos. Jika pegawasan ketat, saya yakin tidak akan seperti ini kejadiannya,” lanjutnya.

Muhammad Fauzi juga menyebutkan jika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji kepada Komisi V DPRD RI akan memberikan laporan lengkap secara tertulis.

Sebelumnya diberitakan  Kesyahbandaran Utama Makassar mengungkapkan Kapal motor dengan fisik kayu tersbeut memang tidak memiliki izin mengangkut penumpang dan barang, tetapi hanya memiliki izin menangkap ikan.

Dalam tragedi karamnya KM Ladang Pertiwi 02, polisi telah menetapkan nahkoda dan pemilik kapal sebagai tersangka karena terbukti terlibat dalam unsur kelalaian yang menyebabkan tenggelamnya kapal tersebut.

KM Ladang pertiwi mengalami kecelakaan setelah bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere Kota Makassar menuju Pulau Kalmas, Kabupaten Kepulauan Pangkajene, Sulawesi Selatan pada Rabu (25/5/2022) lalu. Diketahui ada 50 penumpang kapal. Dari jumlah tersbeut tim SAR berhasil menemukan 31 orang dalam keadaan selamat, empat meninggal dan 15 orang dinyatakan hilang atau belum ditemukan.