LIPSUS: Kota Pantai di Makassar Ini Titik Tengah Indonesia, Isinya Bikin Gemes

. Selasa, 20 Juni 2023 10:01
Kawasan Center Poin of Indonesia (CPI) - (foto by Tribun Timur)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Center Point of Indonesia merupakan salah satu ikon baru di Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar yang dibangun di atas lahan reklamasi dengan konsep mega-complex berbentuk burung garuda, simbol kemegahan Indonesia.

Kawasan CPI menjadi tempat favorit berakhir pekan atau berlibur, baik masyarakat dari dalam ataupun luar kota Makassar.

Megaproyek CPI dibangun di atas lahan seluas 157,23 hektare. CPI dibagi dalam dua kawasan yang dikelola oleh swasta PT Ciputra Development TBK (Ciputra Group) seluas 106,76 hektar, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan seluas 50,74 hektare.

Kawasan yang dikelola Ciputra Group mengusung konsep waterfront dengan menyandingkan area bisnis dan hunian yakni CBD Citraland City. Kedepannya kawasan ini mengarah ke kota mandiri dengan superblok terpadu yang dilengkapi fasilitas bertaraf internasional.

Penanggung Jawab City Manajement Ciputra, Yusran menjelaskan kedepannya CPI.akan menjadi kota baru yang berkembang di Makassar.

"Untuk kedepannya ya seperti tagline yang ada Waterfront CBD. Nah, artinya area bisnis bersandingan dengan area hunian. Jadi untuk kedepannya mengarah ke kota Mandiri. Karena di dalam satu area sudah ada sekolah, sudah ada universitas, tempat usaha atau bisnis, dan dunia. Jadi mengarah ke seperti itu. Ibaratnya kota Mandiri lah orang bilang. Dan kami anggap itu semacam kota percontohan," jelasnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Jumat (16/6/2023).

Sedangkan kawasan yang dikembangkan dan dikelola Pemprov Sulsel yaitu ruang terbuka hijau dan ruang publik.

Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Sulsel, Andi Darmawan Bintang menuturkan meski saat ini tampilan lahan yang dikelola Pemprov jauh bersanding dengan swasta, namun kedepannya juga ditargetkan akan lebih baik lagi.

"(Konsepnya) ruang terbuka Hijau. Makanya kita benahi, di sekitar Masjid 99 Kuba dalam bentuk taman nanti kanan-kiri itu akan terkumpul kira-kira berapa hektar yang menjadi konsentrasi dalam kawasan ini. Kita targetkan akhir tahun ini. Kta rencanakan akan seperti itu. Malah kita  berharap lebih baik dari punya sawasta. Sesuai dengan plan awal yang direncanakan."

Kedua kawasan tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung. CPI sendiri memiliki banyak spot foto yang aesthetic look, seperti Sunset Quay, Sculpture Juku Kalabine, Jembatan Pinisi, dan Replika Bola Dunia.

Selain itu, jalan mulus dan taman yang tertata rapi membuat CPI selalu dipenuhi warga untuk jogging, bersepeda, maupun hanya sekedar melintas menggunakan kendaraan pribadi.

Masyarakat juga banyak mengunjungi fasilitas di kawasan milik Pemprov Sulsel seperti Pusat Kuliner Lego-lego, Masjid 99 Kubah, dan Taman Andalan.

Namun kawasan yang dikelola Pemprov Sulsel dalam hal ini Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang masih dalam pengembangan, khususnya bagian penerangan. 


(Salah satu spot foto di Kawasan Citraland CPI yang dikelola swasta - foto by Raudhatul Jannah)

Meski bersebelahan, tak dapat dipungkiri fasilitas dua kawasan tersebut sangat jomplang.

Kawasan yang dikelola pihak swasta bangunannya berderet rapi, jalan mulus, bersih dan asri. Saat malam kawasan ini bak bermandi cahaya.

Sebaliknya, lahan seluas 50,47 hektare yang dikelola  pemerintah justru tampak usang. Jalanan ada yang rusak. Rumput tinggi tak terurus, sampah pun memenuhi taman di kawasan ini. Saat matahari mulai terbenam, suasananya lebih mencekam. Lampu redup sehingga warga menjadi khawatir berlama-lama di sana.

(Lego-lego CPI yang dikelola Pemprov Sulsel minim pencahayaan - foto by : Riski)

Tim Redaksi CELEBESMEDIA