Peringatan Dini Masih Aktif : Masyarakat Diimbau Bertahan di Tempat Tinggi
CELEBESMEDIA.ID, Jakarta - Berdasarkan hasil pemantauan yang
dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Rabu (30/7) pukul 17.30
WIB, terdapat variasi tinggi gelombang tsunami minor di beberapa wilayah
Indonesia pascagempa M8,7 di Kamchatka, Rusia.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, BNPB mengimbau
masyarakat untuk tetap bertahan di tempat lebih tinggi hingga BMKG
memberhentikan status peringatan dini tsunami.
Terutama masyarakat dalam radius wilayah waspada peringatan
dini tsunami bisa untuk tetap bertahan di lokasi yang lebih tinggi dan aman
serta menghindari area pantai hingga BMKG menghentikan status peringatan dini.
Hal ini dikarenakan proses penyebaran gelombang tsunami atau
propagasi masih berlangsung di Samudra Pasifik sehingga masyarakat harus tetap
menjauhi daerah pantai.
Ditambahkan bahwa tahap penghentian peringatan dini masih
dinantikan, dan konfirmasi status aman atau all clear sepenuhnya akan
disampaikan oleh BMKG. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan hanya merujuk
pada informasi dari lembaga resmi yang berwenang.
Apresiasi Respon Pemda dan Masyarakat
Selain itu, BNPB mengapresiasi respon pemerintah daerah
(pemda) dan masyarakat dalam menyikapi informasi peringatan dini tsunami.
Terlepas dari apakah tsunami benar-benar terjadi atau tidak, respon pemda dan
masyarakat sangat baik dan melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Hal ini mencerminkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat
untuk mengurangi risiko dari dampak tsunami yang ditimbulkan.
BNPB menegaskan kepada pemerintah daerah untuk tetap
memantau kondisi di lapangan. Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan
mengikuti instruksi resmi dari petugas di lapangan sampai kondisi dipastikan
telah aman dan peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir.
Berdasarkan hasil pendataan sementara, terdapat 100 jiwa
mengungsi di Pangkalan TNI Angkatan Laut Provinsi Gorontalo. Untuk di wilayah
lainnya, masyarakat melakukan evakuasi mandiri ke tempat kerabat yang lebih
aman.
Kondisi Gelombang Tsunami di Sembilan Titik
BMKG telah mengeluarkan hasil pemantauan tinggi gelombang
tsunami minor di beberapa wilayah Indonesia sebagai berikut pada Rabu (30/7)
sejak pukul 12.00 hingga 17.30 WIB
1. Jayapura, DOK II pukul 14.14 WIB setinggi 0,2 meter
2. Pelabuhan Tapaleo, Halmahera Tengah pukul 14.15 WIB
setinggi 0,06 meter
3. Sarmi, Papua pukul 14.20 WIB setinggi 0,2 meter
4. Sorong, Papua Barat pukul 14.35 WIB setinggi 0,2 meter
5. Depapre, Jayapura pukul 14.45 WIB setinggi 0,2 meter
6. Sausapor, Papua Barat pukul 15.04 WIB setinggi 0,2 meter
7. Pelabuhan Beo Talaud, Sulawesi Utara pukul 15.14 WIB
setinggi 0,05 meter
8. Pelabuhan Daeo Majiko, Morotai, Maluku Utara pukul 15.17 WIB
setinggi 0,08 meter
9. Pemantauan Tsunamo Gauge di Provinsi Gorontalo menunjukan
tidak ada anomali muka laut.
Merespon hal tersebut, Sekretaris Utama BNPB Rustian
menekankan Pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
pada wilayah yang termasuk pada area waspada peringatan dini tsunami untuk
terus melakukan pemantauan dan memenuhikebutuhan dasar bagi masyarakat yang
mengungsi.
“Jangan lengah dan pantau terus situasinya di lapangan,
pastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi,” tekan Rustian pada Rapat
Evaluasi Peringatan Dini Tsunami di Indonesia Pascagempa Rusia M8,7, Rabu (30/7).
Pemerintah pusat melalui BNPB terus berkoordinasi dengan
BMKG dan pihak terkait lainnya untuk memastikan perkembangan kondisi dan
memprioritaskan keselamatan masyarakat.
Untuk itu, masyarakat diminta tetap mengikuti informasi dari
sumber resmi serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Langkah-langkah kedaruratan akan terus dilakukan hingga situasi dinyatakan aman
sepenuhnya.