Hidden Gem Bulukumba: Dego-dego, Tanah Lot Ala Sulawesi

Dego-dego, Bulukumba - (foto by Rini)

CELEBESMEDIA.ID, Bulukumba -  Kabupaten Bulukumba terkenal dengan lokasi wisata Tanjung Bira. Namun sebenarnya tidak hanya Pantai Tanjung Bira, masih banyak lokasi wisata lainnya yang menjadi Hidden Gem di Bulukumba

Dego-dego salah satunya. Tempat ini merupakan wilayah pesisir Bulukumba terletak di Desa Darubia Kecamatan Bontobahari. 

Destinasi wisata ini menyajikan landskap hamparan laut biru dan berpasir putih. Tebing dengan tumbuhan hijau di atasnya mengelilingi pantai. Persis menyerupai Tanah Lot, Bali.

Panorama alamnya yang indah menjadi daya tarik tempat ini. Letaknya yang berada di pedesaan dengan mengusung konsep eco-friendly juga menjadi pembeda dari destinasi wisata lain.

"Tempatnya asyik karena tidak bising. Pemandangan indah sekali seperti di Tanah Lot, Bali. Tebing-tebing yang buat mirip. Ibarat tempat tersembunyi di Bulukumba," jelasnl salah satu pengunjung Annie kepada CELEBESMEDIA, Ahad (24/12).

Pengunjung lainnya, Fandy mengaku sengaja datang dari Makassar untuk menghabiskan akhir pekan di lokasi ini.

"Bagus tempatnya karena diajari snorkling juga. Juga ada edukasi budidaya terumbu karang," ucapnya. 

Selain mengusung konsep eco-friendly, kata Ama yang merupakan pengelola tempat itu, Dego-dego juga memberikan edukasi kepada pengunjung yang bertandang ke sana.

"Konsepnya eco-friedly dan eduturism. Jadi bukan hanya berwisata, pengunjung juga belajar. Ada kelas bahasa Inggris, tanam karang, adobsi larang dan adanjuga telusur goa," jelas Ama. 

Ia menjelaskan, Dego-deo dibangun sekitar tahun 2018 hingga 2019. Ama bersama suaminya Indis menjadi pengelola tempat itu. Pengunjung di tempat itu pun sengaja dibatasi demi kenyaman.

"Fasilitasnya mulai dari mushallah, toilet, dapur umum. Ada juga sewa fasilitas snorkling. Kalau pengunjung yang ingin nginap kami menyiapkan 3 kamar. 1 kamar dilengkapi toilet dalam. Sementara lagi pembangunan family room juga. Ada juga tenda bagi yang ingin camping," ucapnya.

"Tapi kami batasi pengunjung maksimal 30-40 orang demi kenyamanan. Selain iti ada aturan tidak boleh membawa alkohon dam sejenisnya serta tidak bisa pasangan yang non halal," lanjutnya.

Jika menuju ke lokasi ini, pengunjung harus melalui jalan terjal namun begitu sampai, pemadangan yang indah akan memanjakan mata.