Pertalite Sulit Didapat, Pengemudi Online Kian Terjepit

Salah satu SPBU di Jalan AP Pettarani yang kosong melompong. Terdapat tanda terpasang yang mengatakan pertalite sedang dalam perjalanan, Minggu (28/9) - (foto by Rifki)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ketersediaan bahan bakar subsidi jenis Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Makassar semakin tak menentu dalam sepekan terakhir. Kondisi ini menimbulkan keresahan, terutama di kalangan pengemudi transportasi daring yang sangat bergantung pada bahan bakar tersebut untuk mencari nafkah.

Salah satu driver taksi online, Syarifullah, menyampaikan keluhannya terkait kelangkaan Pertalite yang kerap ia alami saat hendak mengisi bahan bakar. Ia menyebutkan, sudah hampir sepekan ini SPBU langganannya tidak menyediakan Pertalite.

“Mau isi Pertalite belum ada. Sudah satu mingguan ini selalu banyak SPBU yang kosong, kayaknya titik-titiknya hampir semua. Kemarin itu dari Daya, tiga SPBU kosong semua. Yang adanya cuma di SPBU depan Unhas,” ungkap Syarifullah saat ditemui oleh CelebesMedia.id, Minggu siang (28/9/2025).

Menurutnya, biasanya ia mengisi Rp100 ribu atau sekitar 10 liter Pertalite per hari. Namun, dengan kondisi sekarang, ia harus berkeliling mencari SPBU yang masih memiliki stok, yang otomatis menyita banyak waktu dan tenaga.

“Kadang ada penumpang mengerti, kadang juga pelanggan buru-buru. Cari SPBU lain lagi itu menyita waktu,” tambahnya.

Pantauan CelebesMedia.id, di SPBU Jalan A.P. Pettarani, Minggu (28/9), menunjukkan adanya penanda "Produk Pertalite Dalam Proses Pengantaran" yang terpasang sejak pukul 13.00 hingga 14.30 WITA. Meski pengendara datang silih berganti, banyak yang harus pergi dengan kecewa karena Pertalite belum juga tersedia.

Seorang petugas SPBU bernama Syamsir membenarkan bahwa keterlambatan pasokan menjadi penyebab utama.

“Tibanya tidak menentu, kadang jam 5 sorean. Selalu terlambat, khusus untuk kami di sini. Mobil pengisiannya dari Instalasi di Jalan Ujung, Makassar,” jelas Syamsir singkat.

Kondisi ini memicu harapan dari para pengemudi agar distribusi Pertalite segera dibenahi. Syarifullah berharap pihak SPBU dan instansi terkait lebih peka terhadap kebutuhan para pekerja lapangan seperti dirinya.

“Semoga setiap SPBU itu saling mengerti. Kita pelanggan, apalagi driver, tidak buang-buang waktu untuk cari SPBU yang ada isinya,” tuturnya.

Hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari lokasi tersebut, tepatnya di ruas Jalan A.P. Pettarani lainnya, terlihat antrean panjang di sebuah SPBU yang masih memiliki stok Pertalite. 

Deretan kendaraan roda empat dan truk bahkan memenuhi bahu jalan, menunjukkan betapa krusialnya pasokan bahan bakar bersubsidi ini bagi masyarakat.

Laporan: Rifki