CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman 'bersih-bersih' pejabat pasca Nurdin Abdullah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK atas dugaan Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Andi Sudirman Sulaiman mengganti tiga kepala dinas yang statusnya Pelaksana Tugas (Plt). Pergantian pucuk pimpinan di tiga OPD itu dilakukan sejak Rabu (3/3/2021).

Mereka yang diganti adalah Gemala Faoza yang menjabat Plt Kepala Dinas Sosial. Mantan pejabat eselon tiga Biro Adpim itu digantikan oleh Staf Ahli Gubernur Hasan Basri Ambarala.

Selain Gemala, Plt Inspektur Provinsi Sulsel Sri Wahyuni di Inspektorat juga ikut diganti. Orang dekat NA ini digantikan Staf Ahli Gubernur Sulkaf Latief. Sebelumnya, Sulkaf adalah mantan Kepala Dinas Perikanan yang 'diparkir' Nurdin Abdullah ke 'kamar' staf ahli.

Jabatan Bappeda yang diduduki oleh orang terdekat Nurdin Abdullah, Junaedi juga digantikan oleh Andi Darmawan Bintang. Darmawan saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Ketenagakerjaan. Sebelum ke Disnaker, Darmawan menjabat sebagai Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) dilingkungan ke-PU-an.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Imran Jausi membenarkan adanya pergantian di tiga OPD strategis itu.

"Iya, betul sekali ada pergantian di tiga dinas," kata Imran Jausi, Kamis (4/3/2021).

Imran mengatakan sesuai aturan, masa jabatan Pelaksana Tugas hanya sampai enam bulan. Hal tersebut sesuai dari aturan BKN no 1 tahun 2001. 

"Yang sebelumnya sudah enam bulan menjabat. Ada perpanjangan satu kali sebelum ditetapkan definitif, namun dalam perpanjangan itu, pak Plt Gubernur memilih ada pergantian," jelasnya. 

Lebih lanjut, Plt Gubernur kata Imran, sudah menyerahkan SK kepada ketiga pengganti Plt kepala dinas, kemarin sore. Selanjutnya, mereka akan bertugas di dinas tersebut per hari ini. 

"Pak Plt Gubernur langsung serahkan SK-nya. Beberapa jabatan dalam waktu dekat juga akan diganti Plt-nya, seperti Dinas Perikanan dan RS Haji," tutupnya.