Catatan Sepakbola: Ayo Bangun! Putri Sulsel

. Minggu, 01 Juni 2025 15:57
seleksi pemain sepakbola putri Sulsel, Piala Pertiwi U14 dan U16 di Bosowa Sport Center, Minggu (1/6) - (foto by AS)

SAYA meluangkan waktu menyaksikan seleksi pemain sepakbola putri Sulsel, Piala Pertiwi U14 dan U16, Ahad lalu di Lapangan PSM Bosowa Sport Center.

Saya pikir tidak banyak anak-anak perempuan di daerah ini yang bermain sepakbola. Mereka lebih suka menonton, atau bikin konten medsos saja.

Apalagi kultur masyarakat di daerah ini yang masih ketat. Masih menganggap sepakbola hanyalah permainan anak laki-laki. Masih tabu anak cewek main sepakbola.

Di luar dugaan saya, ternyata cukup banyak anak-anak putri usia 14 dan 16 tahun yang mengikuti seleksi. Menurut panitia, ada sekitar 60 orang. 

Mereka datang dari berbagai daerah. Bukan hanya yang di Makassar. Akan tetapi, jumlah itu dianggap masih kurang, jika dibandingkan populasi pesepakbola putri di Jawa.

Ya iyalah. Di Jawa, seleksi pemain sudah dilakukan dalam format turnamen antarklub atau antar-sekolah sepak bola. 

Di Sulsel rasanya belum ada klub atau SSB memiliki pemain usia dini yang lengkap untuk satu tim. Mereka bergabung dengan tim laki-laki saat latihan dan bermain, maupun saat bertanding.

Itu sebabnya, CEFILA Sport Management yang menggelar turnamen sepakbola usia dini (grass root) secara berkala, memberi kesempatan kepada SSB memasukkan anak perempuan dalam tim putra yang dikirim mengikuti turnamen PSM Cup.

Tujuannya supaya anak-anak perempuan juga memiliki pengalaman bertanding dalam kejuaraan resmi. Mengasah keberanian, membangun rasa percaya diri yang setara dengan laki-laki, belajar menegakkan sportivitas.

Harapannya, tentu memberi pesan kepada sesama anak petempuan, serta orang tua bahwa anak-anak perempuan juga bisa berprestasi di cabang olahraga sepakbola. Bukan hanya pada cabang olahraga lomba yang tidak sekeras sepakbola.

Tugas dan tanggung jawab bersama Asprov, Askot, Askab PSSI, pengelola SSB, dan sekolah umum untuk memassaalkan sepakbola putri. Membangun kesadaran di kalangan orang tua maupun siswa untuk melirik sepakbola putri sebagai cabang olahraga prestasinya kaum Hawa.

Tidak ada data jumlah pemain sepakbola putri di Sulsel. Tetapi yang pasti, Sulsel punya tim putri sepakbola yang ikut PON. Nah pembibitan atlet perlu diperhatikan sejak usia dini.

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyebutkan pembangunan talenta sepak bola putri Indonesia selama dua tahun terakhir telah menghasilkan 16.000 atlet yang tersebar di sekitar 16 provinsi.

"Setelah dua tahun, sekarang kita punya talenta sudah 16.000 atlet yang di grassroot," kata Erick Thohir dalam rapat koordinasi Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga belum lama ini

 Erick menjelaskan, perjalanan membangun sepak bola putri dalam dua tahun terakhir tidak mudah. Menghadapi tantangan dengan tidak adanya talenta dan kompetisi.

Meskipun demikian, kata dia, PSSI terus berjuang dan memberikan bukti dengan memunculkan talenta-talenta dalam jumlah yang cukup banyak.

Erick mengatakan, upaya menumbuhkan talenta sepak bola putri dilakukan juga dengan membangun timnas putri yang didukung juga dengan naturalisasi pemain.

"Insyaallah, kalau timnas bisa jalan selama empat tahun (secara) konsisten, dari 16.000 atlet bisa (meningkat) menjadi 80.000 dalam empat tahun," katanya.

Ia mengatakan ketika jumlah atlet dan timnas sudah berkembang dengan cukup baik, maka PSSI akan melahirkan liga sepak bola putri Indonesia. "Rencana kami melahirkan liga di 2027," katanya.

Erick menambahkan, atlet-atlet putri yang dinaturalisasikan untuk memperkuat timnas juga akan mempercepat adaptasi dalam pembentukan timnas.

Di sisi lain, kata dia, para pemain naturalisasi, ke depannya, juga bisa saja bakal bermain di liga putri yang ada di Indonesia. "Ini juga akan membuat sebuah industri olahraga di sepak bola kita," katanya.