BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Capai 5,5 Persen di 2023

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel Sakti Arief Wicaksono dalam Celebes Economic Outlook (CEO) Business Forum 2023, Kamis (8/6/2023) - foto by Akbar

CELEBESMEDIA.ID, Gowa - Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan diprediksi masih cukup stabil di 2023 ditengah ketidakpastian perekonomian global. Sektor pertanian pun menjadi salah satu sektor dianggap mampu menopang itu.

Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel Sakti Arief Wicaksono mengatakan, ekonomi Sulsel diproyeksi terjaga pada angka 4,5 sampai 5,5 persen hingga akhir tahun ini.

"Setelah masa pandemi lewat. Kita tentu sebagai wilayah agraria yang berbasis di sektor pertanian, optimis masih tetap terjaga. Kita review 2023 kita optimis bisa kita jaga di kisaran 4,5 sampai 5,5," jelas Sakti dalam paparannya di Celebes Economic Outlook (CEO) Business Forum 2023 di Kawasan Padivalley Gowa, Kamis (08/06/2023).

Disisi lain, sektor pertambangan khususnya nikel mampu memompa perekonomian Sulsel. Kontribusi tambang terhadap performa ekonomi dinilai berdampak signifikan terhadap daerah ini.

"Selain itu, keunggulan di sektor pertanian yang menjadikan Sulsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional juga memiliki keunggulan sektor pertambangan khususnya jenis nikel," tambahnya.

Hal lain yang tidak kalah penting, yaitu posisi Sulsel dengan ibu kota Makassar menjadi cukup strategis sebagai hub Kawasan Timur Indonesia. Sulsel sangat diuntungkan secara geografis terhadap perputaran dan pertumbuhan ekonomi kawasan timur.

Bahkan Sulsel mampu melewati krisis ekonomi global yang menghadapi dua persoalan utama yakni krisis energi dan krisis pangan.

Dengan demikian, berdasar pergerakan ekonomi saat ini, ekonomi Sulsel menurut Bank Indonesia mampu terjaga dengan sejumlah indikator penopang. Meskipun triwulan triwulan II ini sedikit melambat dari triwulan I.

"Memang kalau kita lihat perkembanhannya di triwulan 2, pertumbuhan relatif stabil walaupun sedikit melambat. Level 5,2 tapi agak lebih rendah dari triwulan 1. Kondisi ekonomi global masih tidak pasti, ekonomi sedikit melambat akibat ekonomi negara-negara maju yang sedikit stagnan," tutupnya.

Laporan : Mardianto Lahamid