Gunung Semeru Meletus 45 Kali dalam 6 Jam, Status Awas
Gunung Semeru erupsi - (foto by Antara/HO-PVMBG)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi. Dalam kurun waktu enam jam, mulai Jumat (21/11) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, tercatat 45 kali gempa erupsi atau letusan berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Semeru.
Petugas pengamatan, Rudra Wibowo, menyampaikan bahwa rangkaian gempa letusan tersebut memiliki amplitudo antara 10–22 mm dengan durasi 58–184 detik. Ia menjelaskan bahwa aktivitas kegempaan tidak hanya didominasi erupsi, tetapi juga enam kali gempa guguran, delapan kali gempa hembusan, serta lima kali gempa tektonik jauh.
Menurut Rudra, kondisi visual gunung tampak bervariasi, mulai jelas hingga tertutup kabut tebal. “Asap kawah tidak teramati. Cuaca dominan mendung hingga hujan dengan angin lemah menuju tenggara,” terangnya dalam laporan tertulis.
PVMBG memastikan status Gunung Semeru masih berada pada Level IV atau Awas. Dengan tingginya aktivitas vulkanik ini, masyarakat diminta mematuhi seluruh rekomendasi keselamatan, termasuk larangan beraktivitas:
- Di sektor tenggara hingga 20 km dari puncak, khususnya sepanjang Besuk Kobokan.
- Dalam radius 500 meter dari tepi sungai yang terhubung dengan Besuk Kobokan.
- Di radius 8 km dari kawah karena berbahaya akibat lontaran material pijar.
PVMBG juga mengingatkan adanya potensi awan panas, guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai yang berhulu di puncak Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Pemkab Lumajang memastikan kesiapsiagaan tenaga medis bagi warga terdampak abu vulkanik. Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menekankan bahwa puskesmas di sekitar lereng Semeru kini beroperasi 24 jam.
“Petugas kesehatan harus sigap, terutama untuk menangani risiko ISPA dan gangguan pernapasan akibat paparan abu,” ujarnya saat meninjau wilayah terdampak di Kecamatan Pronojiwo.
Sumber: Antara
