Kasus Covid-19 Makassar Masih Tinggi, Pengamat Epidemiologi Nilai Perlu Perpanjangan PPKM Level 4

Suasana PPKM Level 4 di Makassar - (foto by: Jurnalmakassar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga hari terakhir  Senin (9/8/2021) belum memiliki kejelasan dari pemerintah pusat. Diketahui, Presiden Joko Widodo telah memperpanjang PPKM Level 4 mulai Senin lalu (2/8/2021) hingga hari ini, Senin (9/8/2021). 

Dari pengamatan ahli epidemiologi, Prof. Najib Bustan mengatakan bahwa fakta meningkatnya kasus Covid 19 di Makassar menjadi dasar PPKM Level 4 di Makassar ini akan diperpanjang.

“Sudah jelas bahwa terjadi peningkatan, dari segi epidemiologi itu menjadi dasar kebijakan yang sudah hampir pasti PPKM ini akan diperpanjang.” jelas Prof. Najib Bustan dalam program Obrolan Karebosi Celebes TV, Senin (9/8/2021).

Berdasarkan akun instagram @satgascovid.sulsel pada Minggu (8/8/2021) Kota Makassar mengalami peningkatan sebanyak 342 kasus dan ini merupakan wilayah dengan kasus penambahan tertinggi di Sulawesi Selatan.

Ia pun menambahkan jika PPKM diperpanjang maka harus mencari model perpanjangan yang efektif serta harus mengikuti keputusan pemerintah pusat.

“Kalau kita harus perpanjang ini kita harus mencari model perpanjangan yang efektif, menurut saya disitulah diskusinya harus dikembangkan, tetapi dari segi administrasi atau birokrasi ini saya melihatnya pemerintah kota harus terikat oleh keputusan birokrasi dimana dia harus mampu melaporkan dan kebijakan itu berasal dari pemerintah pusat,” tambahnya.

Selain itu, ia menyarankankan agar terdapat kebijakan nasional, provinsi, dan kebijakan kota yang terintegrasi.

 “Makassar ini juga sama halnya dengan DKI dan Jawa, misalnya yang terjadi saat ini Makassar masih meningkat dan di daerah tidak meningkat, menurut teori penularan maka mungkin Makassar bisa menurunkannya, tapi dia akan berpindah lagi ke kabupaten Sulawesi Selatan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan nasional, provinsi, dan kebijakan kota yang terintegrasi,” tutup Prof Najib.

Laporan : Lutfiah (UINAM)