Populasi Dunia Capai 8 Miliar Jiwa, Indonesia Negara Terpadat ke-4

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Jumlah populasi dunia telah
menembus angka 8 miliar jiwa terhitung Rabu (16/11/2022). Hal ini berdasarkan laporan
World Population Prospects 2022 yang diterbitkan Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB),data terbaru jumlah penduduk dunia diproyeksikan mencapai 8.000.073.890
jiwa. Dari jumlah ini diketahui terjadi pertumbuhan populasi sebesar 5,158
jiwa.
Dalam data tersebut juga dicantumkan jumlah kelahiran hari
ini yakni 10,331, sedangkan jumlah kematian di dunia hari ini tercatat 5,173
jiwa.
Dalam situs Wikipedia.org, dicantumkan Indonesia merupakan
negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Tercatat, saat ini
jumlah penduduk Indonesia sebanyak 280,540,034 jiwa per Rabu (16/11/2022) pukul
10.44 WITA.
Pada posisi pertama negara yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak yakni China sebanyak 1,452,583,500 jiwa. Negara kedua terpadat yakni
India 1.412.856.628 jiwa. Sedangkan di posisi ketiga Amerika Serikat
335,656,275 jiwa.
Mengutip dataindonesia.id, pada 2022 wilayah yang memiliki
jumlah penduduk paling padat adalah Asia Timur dan Asia Tenggara yakni 2,3
miliar jiwa atau setara 29% dari total populasi global. Posisinya diikuti Asia
Tengah dan Selatan sebanyak 2,1 miliar atau 26%.
Lebih dari setengah proyeksi peningkatan populasi global
hingga 2050 akan terkonsentrasi di delapan negara, yakni Republik Demokratik
Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina dan Republik
Tanzania.
Pencapaian populais dunia hingga 8 miliar jiwa ini
ditanggapi PBB juga memiliki risiko.
"Mencapai 8 miliar orang adalah tanda keberhasilan
manusia, tetapi juga merupakan risiko besar bagi masa depan kita," kata
John Wilmoth, direktur divisi kependudukan PBB yang dikutip dari Kompas, Rabu
(16/11/2022).
Populasi proyeksi PBB akan mencapai puncaknya sekitar 10,4
miliar orang pada 2080-an dan tetap pada tingkat itu hingga 2100.
"Sebagian besar dari cerita ini adalah bahwa era pertumbuhan populasi yang cepat yang dikenal dunia selama berabad-abad akan segera berakhir," kata Wilmoth.