Update Bencana Sumatra: 442 Orang Meninggal, Pemerintah Kebut Distribusi Logistik

Konfrensi pers terkait update korban jiwa gempa Sumatra (foto byTangkapan layar kanal Yotube BNPB Nasional )

CELEBESMEDIA.ID, Makassar— Pemerintah pusat mempercepat penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatra. Hingga hari keempat tanggap darurat, total korban jiwa di Sumatera Utara (Sumut), Aceh, dan Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah seiring ditemukannya korban hilang oleh tim gabungan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa situasi di lapangan masih sangat dinamis, terutama di Sumut yang mencatat dampak paling berat.

“Korban jiwa untuk Sumut 217 jiwa yang meninggal, 209 yang masih hilang,” ujarnya dalam konferensi pers di Posko Nasional, Bandara Silangit, dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Minggu (30/11).

Ia menambahkan bahwa korban terbanyak berasal dari Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.

Sementara di Aceh, BNPB mencatat 96 orang meninggal dan 75 hilang.

“Yang terdampak yang ada korban jiwa 11 kabupaten/kota, tetapi kabupaten/kota terdampak ada 18,” kata Kepala BNPB

Ia menegaskan bahwa 11 kabupaten/kota telah menerima bantuan logistik melalui udara dengan bobot rata-rata empat ton per wilayah.

Di Sumbar, kondisi berangsur pulih meski jumlah korban jiwa juga tinggi.

“Korban jiwa 129, hilang 118, 16 luka-luka,” ujar Kepala BNPB. Terdapat delapan kabupaten/kota yang masih terdampak signifikan, terutama Agam, Solok, dan Pesisir Selatan. 

Pengungsian sempat mencapai 77.918 jiwa meski sebagian warga mulai kembali ke rumah pada siang hari.

Pemerintah pusat mengerahkan bantuan dari berbagai jalur untuk mengatasi terputusnya akses di sejumlah daerah. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan bahwa seluruh kementerian/lembaga diperintahkan turun tangan langsung.

“Perintah Bapak Presiden adalah seluruh kekuatan nasional dikerahkan untuk tahapan tanggap darurat sekarang ini, meringankan beban masyarakat,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa pemulihan akses menjadi salah satu fokus utama. “Ada pemulihan listrik yang kita langsung koordinasikan, penyediaan BBM, juga logistik, tentu saja juga pemulihan beberapa jalur darat. Oleh karena itu bantuan selain jalur darat, udara, juga laut,” katanya.

BNPB melaporkan distribusi logistik ke Sumut dilakukan besar-besaran, termasuk ke wilayah yang sebelumnya terisolasi. 

“Logistik per hari ini sudah berhasil mendistribusikan pertama ke Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Mandailing Natal, Gunung Sitoli, Nias Selatan berupa sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, matras, velbed, selimut, rata-rata beratnya tiap kabupaten/kota 4 ton,” jelas Kepala BNPB.

Kapal Angkatan Laut dijadwalkan berangkat besok pagi membawa 100 ton logistik, termasuk beras, mie instan, alat penjernih air, toilet portabel, hingga mobil dapur umum.

Di Aceh dan Sumbar, suplai logistik juga telah menjangkau hampir seluruh daerah terdampak lewat udara dan darat. Distribusinya mencakup sembako, family kit, alat kebersihan, kasur lipat, tenda, chainsaw, hingga genset.

Sementara itu, pemulihan akses fisik di Sumut menjadi pekerjaan terbesar pemerintah. Jalur utama Tarutung–Sibolga baru 40 kilometer yang berhasil ditembus alat berat.

“Pengerahan alat berat tidak mudah, tapi kita terus upayakan,” kata Menko PMK.

Kepala BNPB menyebut cuaca tiga hari terakhir mendukung percepatan operasi darurat.

“Sudah tiga hari berturut-turut tidak ada hujan sehingga dataran Sumut sudah mengeras... sudah bisa diinjak oleh manusia tanpa harus ambles,” katanya.

Di sisi lain, listrik dan air bersih masih menjadi masalah serius. “Banyak tower, gardu-gardu besar yang ambruk. Airnya sedang proses normalisasi karena banyak pipa-pipanya yang tertutup lumpur,” kata Kepala BNPB.

Untuk menutup kekosongan jaringan telekomunikasi, pemerintah mendapat bantuan pemasangan Starlink di beberapa titik pengungsian di Tapanuli Tengah.

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menegaskan komitmen kepolisian untuk mendukung operasi kemanusiaan.

“Jajaran Polri menindaklanjuti dengan menurunkan bantuan untuk operasi kemanusiaan mulai dari menurunkan personel ke wilayah terisolir, sarana prasarana baik itu pesawat, helikopter, kapal, untuk membantu mengirimkan logistik yang diperlukan utamanya di wilayah yang terputus,” ungkapnya.

Laporan : Rifki