Tradisi 10 Muharram, Warga di Makassar Borong Perabot Rumah Tangga

Warga di Makassar membeli perabot rumah tangga pada 10 Muharram - (foto by Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Beragam cara dilakukan warga untuk memperingati memperingati hari Asyura atau 10 Muharram.

Warga di Makassar misalnya yang beramai-ramai membeli perabot rumah tangga di 10 Muharram yang tahun ini jatuh pada 8 Agustus 2022 di penanggalan Kalender Masehi. Tidak diketahui pasti kapan tradisi unik ini mulai ada di Makassar, tetapi setiap tahun tradisi ini masih terus dilakukan oleh warga dan bertahan hingga saat ini.

Seperti pantauan CELEBESMEDIA.ID, Senin (8/8/2022) di salah satu toko perabot rumah tangga di Jalan Pengayoman, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang. Ratusan warga yang umumnya ibu-ibu memborong berbagai jenis perabot rumah tangga mula dari piring, panci, wajan, gayung (timba), sendok, ember dan baskom.

Salah satu warga, Nur Diah yang ditemui di lokasi mengungkapkan memborong perabot rumah tangga saat hari Asyura atau 10 Muharram ia percaya bisa menambah rezeki.

"Inikan 10 Muharram istilahnya orang Sulsel itu hari Mappasagena (Mempermudah Rezeki). Kebanyakan beli timba (gayung) karena, maknanya itu supaya menimba rezeki," kata Nur Diah.

Warga Polewali Mandar (Polman) Sulbar ini mengaku tak hanya membeli timba tapi juga membeli sendok, penapis (saringan) dan perabot lainnya.

"Saya memang tiap tahun beli, tapi bukan di tempat ini saja, tapi di mana saja yang ada jual perabot. Saya dari Polman kebetulan ada acara di Makassar jadi saya beli di Makassar," ujarnya.

Sementara Human Resource Development (HRD) toko tersebut, Suwarno mengatakan pihaknya memang telah menyediakan stok barang perabot rumah tangga khusus peringatan hari Asyura atau 10 Muharram.

"Kita sudah mempersiapkan kebutuhan masyarakat mulai dari 1 Muharram sampai dengan 10 Muharram ini," ucapnya.

Menurunya kegiatan 10 Muharram ini sifatnya tradisi, seluruh masyarakat Sulsel terutama di Makasar belanja perabot rumah tangga karena  bisa mendatang berkah.

"Konon katanya bagus, barangnya bisa awet,  biasa mereka belanja seperti, ember, timba, baskom dan panci," ungkapnya.

Meski demikian, ia menyebut belum ada peningkatan signifikan daya beli masyarakat terkait perabot rumah tangga. Dia menuturkan kemungkinan lonjakan baru akan terlihat saat sore hari atau saat jam pulang kerja.

 "Kalau soal peningkatan daya belanja masyarakat saya pikir belum karena belum ada antrian. Jadi kita bisa lihat sekarang belum ada kelonjakan kenaikan konsumen datang berbelanja, mungkin ini hari senin hari kerja jadi belum ada lonjakan, nanti kita lihat jam 4 (sore)," tandasnya.

 Laporan: Darsil Yahya