Melinda Aksa Terus Gaungkan Rumah Sehat Kunci Tumbuh Kembang Anak

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Melinda Aksa menekankan bahwa rumah memiliki peran yang sangat penting sebagai lingkungan pertama dalam pembentukan karakter dan pertumbuhan anak.
Hal ini ditegaskannya saat membuka secara resmi kegiatan Sosialisasi Pembinaan Rumah Sehat dan Layak Huni yang berlangsung di Kantor Kecamatan Mamajang, Selasa (10/6/2025).
“Rumah itu adalah tempat tinggal pertama, lingkungan pertama tempat anak kita tumbuh. Namun, di Makassar masih banyak pemukiman yang belum memenuhi standar kelayakan,” ujarnya.
Melinda juga menyoroti keterkaitan antara kualitas lingkungan dengan masalah nasional seperti stunting.
Ia menjelaskan stunting tidak hanya dipicu oleh kurangnya asupan gizi, namun juga oleh kondisi tempat tinggal yang tidak sehat.
“Kalau rumah lembap, ventilasi buruk, dan sanitasi tidak memadai, maka itu sangat memengaruhi tumbuh kembang anak. Maka dari itu, kita perlu memperbaiki lingkungan, dimulai dari rumah tangga kita sendiri,” tambahnya.
Dalam konteks program nasional Indonesia Emas 2045, Melinda menekankam pentingnya menciptakan lingkungan yang mendukung bagi generasi masa depan.
"Mari kita wujudkan generasi anak-anak yang cerdas, sehat, dan berkepribadian unggul, yang hanya dapat tumbuh dalam lingkungan yang sehat dan aman, demi menyongsong Indonesia Emas 2045," jelasnya.
Untuk itu, Melinda menegaskan melalui kegiatan ini, TP PKK Kota Makassar ingin membekali para kader di tingkat kecamatan dan kelurahan agar mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“Saya berharap ilmu yang diperoleh dari sosialisasi ini bisa diterapkan langsung. Kader PKK harus menjadi agen perubahan dan pelopor rumah yang sehat, aman, dan layak huni di lingkungannya masing-masing,” tuturnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Ketua Pokja III TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Suro Adhawati, turut hadir sebagai narasumber utama.
Ia memaparkan kriteria ruah sehat, layak huni, dan tidak layak huni.
Ia menyebutkan bahwa kriteria ini penting dipahami oleh seluruh kader PKK sebagai acuan dalam menjalankan tanggung jawabnya di lapangan.
"Rumah ramah lingkungan adalah rumah yang meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari proses pembangunan hingga rumah tersebut dihuni. Dengan menerapkan konsep ini, akan banyak manfaat yang kita peroleh, baik untuk keluarga maupun untuk lingkungan sekitar," jelasnya
Ia memaparkan tiga aspek utama yang menjadi indikator rumah sehat dan layak huni, yakni aspek fisik bangunan, kesehatan lingkungan, serta keamanan dan kenyamanan.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, H. Hamna Faisal menambahkan, Rumah layak huni adalah rumah yang memenuhi standar kelayakan kebersihan, keamanan, kenyamanan dan keselamatan.
“Rumah layak huni itu nggak bisa cuma dilihat dari bentuk luarnya. Harus diperhatikan juga strukturnya aman, ada akses air bersih, listrik, sanitasi, dan lingkungan yang mendukung hidup sehat,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terus mendorong rumah layak huni untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah, termasuk di Kota Makassar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, menjelaskan bahwa rumah yang tidak sehat sangat rentan menjadi sumber berbagai penyakit pada anak.
"Maka pentingnya pendekatan kesehatan lingkungan dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Rumah sehat tidak hanya mendukung kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental, meningkatkan produktivitas keluarga, serta menciptakan lingkungan yang harmonis,” tuturnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pokja III TP PKK Kota Makassar. Peserta sosialisasi ini terdiri dari kader pengurus TP PKK tingkat kelurahan dan Kecamatan Mamajang, Mariso, dan Tamalate.
Melalui kegiatan ini, TP PKK Makassar berupaya membekali kader sebagai penggerak perubahan rumah sehat dan layak huni agar menjangkau hingga ke tingkat rumah tangga. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen membangun generasi sehat dan tangguh menuju Indonesia Emas 2045.