3 Fakta di Balik Sejarah Peringatan Hari Pahlawan

Tentara India Britania menembaki penembak runduk Indonesia di balik tank Indonesia dalam pertempuran di Surabaya, November 1945 - (foto by dok Wikipedia)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar Hari Pahlawan di Indonesia diperingati setiap tanggal 10 November.  Peringatan Hari Pahlawan memiliki sejarah panjang. Pertempuran 10 November 1945 yang terjadi di Surabaya, Jawa Timur menjadi dasar penetapan Hari Pahlawan .

Berikut ini fakta menarik seputar sejarah di balik Hari Pahlawan yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Perang pertama Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan

Dilansir dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, pada 10 November 1945, terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Termasuk satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

2. Perang dipicu tewasnya Jendral Mallaby

Tewasnya Jenderal Mallaby Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dipicu tewasnya perwira kerajaan Inggris, Jenderal Mallaby. Pada saat itu tentara sekutu yang dipimpin oleh Jenderal Mallaby datang ke Surabaya untuk melakukan aksi seremonial dan berjalan ke berbagai sudut kota untuk melihat situasi yang sedang terjadi. Namun nahas, Jenderal Mallaby tewas pada akhir 30 Oktober 1945 karena mobil yang digunakan hangus terbakar. Namun terkait kematian perwira Inggris itu masih menjadi perdebatan karena banyaknya berita simpang siur yang tersebar. Ada yang menyebut bahwa ia meninggal karena ditembak, tapi ada juga yang mengatakan bahwa meninggalnya Mallaby karena granat dari anak buahnya yang berusaha melindungi.

3. Sekitar 20.000 rakyat Indonesia dalam perang

Perang tersebut berlangsung selama 3 pekan yakni tanggal 27 Oktober hingga 20 November 1945. Perang ini menyebabkan sekitar 20.000 rakyat Indonesia gugur.

Selain itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka, serta puluhan alat perang rusak dan hancur. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu, serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan