Banyak Pohon Ditebang di Daerah Hulu, Adnan Purichta Tak Percaya Penjaga Hutan

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan memberikan penjelasan terkait kondisi lahan hutan kepada rombongan BPDAS Jeneberang-Sa'dang / foto: Humas Pemkab Gowa

CELEBESMEDIA.ID, Sungguminasa – Hutan lindung di daerah hulu Sungai Jene'berang di wilayah Malino meliputi Bontomanai, Mangempang, Pattalikang, dan Bissoloro ternyata banyak yang dibabat. Kondisi ini membuat membuat lahan rawan longsor.

Lahan kritis wilayah tersebut mencapai 53 persen dan potensial kritis 43 persen.

Hal ini membuat Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, geram. Ia pun mengeluarkan pernyataan yang cukup pedas.

“Saya sudah tidak percaya dengan para penjaga hutan, melihat banyak pohon di hutan lindung yang dibabat," ujarnya.

Pernyataan orang nomor satu di Gowa ini, sontak membuat rombongan BPDAS Jeneberang-Sa'dang yang dipimpin Entan Sofyan terdiam, Jumat (14/2/2020).

Bupati Adnan memaparkan satu persatu tingkat dan perlakuan masyarakat terhafap hutan yang ada di hulu. Bahkan, mantan anggota DPRD Sulsel itu tak segan-segan menunjuk bagaimana lemahnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam melakukan pengawasan hutan di wilayah Malino.

Adnan menegaskan, hal ini karena kewenangan pengelolaan hutan lindung memang tidak ada di Pemkab. "Semua ada di pemerintah provinsi," ujarnya.

Adnan pun menyarankan agar ada kerjasama semua pihak, baik itu Balai, TNI-Polri, pemerintah provinsi dan kabupaten. "Kalau kerjasama ini jadi dan terbangun dengan baik, maka tingkat pengrusakan hutan dapat kita minimalisir," jelasnya.(*)