Sidak Bernuansa Nostalgia, Munafri Soroti Fasilitas dan Banjir di SD Inpres IKIP

CELEBESMEDIA.ID, MakassarInspeksi mendadak Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di UPT SPF SD Inpres Kampus IKIP pada Selasa (18/11/2025) tidak hanya membawa suasana nostalgia, tetapi juga membuka perhatian serius terhadap kondisi fasilitas pendidikan dan penataan kawasan sekolah tersebut.

Meski kunjungannya berawal dari inisiatif pribadi untuk menengok kembali sekolah tempat ia belajar pada 1981–1987, Munafri tetap menjadikan momentum ini untuk menilai kebutuhan pengembangan yang mendesak. 

“Pagi ini saya berinisiatif mau pergi lihat ini sekolah saya dulu saya tempati belajar menimba ilmu,” ungkapnya.

Saat menyusuri ruang kelas, lorong, hingga halaman belakang, Munafri menemukan sejumlah area yang menurutnya perlu segera mendapat perhatian. Ia menegaskan, meski secara kepemilikan sekolah berada di bawah naungan UNM, bukan Pemerintah Kota Makassar, koordinasi tetap harus dibangun.

“Ada yang perlu dikembangkan di sini, Pak. Sebenarnya banyak yang harus dibenahi, tapi kita akan lihat pola kepemilikannya seperti apa,” katanya.

Ia juga melihat peluang besar untuk memaksimalkan lahan belakang sekolah. Menurutnya, area luas tersebut bisa dimanfaatkan sebagai sentra kreativitas, ruang seni, atau fasilitas penunjang kegiatan siswa lainnya.

“Apakah pemerintah bisa intervensi. Karena di belakang lahannya masih cukup luas untuk dikembangkan. Banyak sekali bisa dibikin. Bisa dibikin sentra untuk kesenian atau kegiatan lain untuk anak-anak,” jelasnya.

Selain fasilitas, salah satu hal yang paling disoroti Munafri adalah masalah banjir yang kerap melanda kawasan sekolah. Ia menilai persoalan ini tidak boleh dibiarkan karena berpotensi mengganggu proses belajar mengajar dalam jangka panjang.

“Yang paling penting ini naik terus karena banjir. Jadi mungkin perhatian lebih ekstra. Nanti kita akan bicara, saya coba bicara dengan rektor,” tuturnya.

Di balik inspeksi tersebut, Munafri juga memastikan keaslian data pendidikan dirinya. Ia menegaskan bahwa ijazah SD-nya asli dan tercatat resmi dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Saya punya ijazah SD Inpres IKIP. Saya di SD ini masuk sekolah, dan tamat tahun 1987,” tegas mantan CEO PSM itu.

Saat berdiri di depan ruang kelas masa kecilnya, Munafri mengungkapkan kembali kenangan masa bermain di area yang kini sudah berubah. “Saya habiskan bermain di sini. Iya dulu ini cuma sekolah, terus di belakang ini lapangan,” kenangnya.

Meski kunjungan ini sarat emosi, hasil pengamatannya menunjukkan bahwa ada kebutuhan nyata untuk meningkatkan kualitas lingkungan belajar. Munafri menegaskan bahwa pemerintah kota tetap akan mendorong kolaborasi dengan UNM demi memastikan sekolah tersebut tetap layak dan berkembang