Aksi Fashion Week Makin Marak, Ini Tanggapan MUI Sulsel

Aksi catwalk remaja di zebra cross kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Minggu (24/7) - (foto by Darsil)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel angkat bicara terkait viralnya fenomena aksi Fashion Week yang dilakukan puluhan remaja Makassar di Zebra Cross di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI).

Menurut Sekretaris MUI Sulsel, Dr KH Muammar Bakry Lc MA, aksi catwalk tersebut sah-sah saja asal pakaian yang digunakan sesuai dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah.

"Selama sesuai dengan prinsip-prinsip syariah maka itu berpotensi mendapatkan kebaikan tapi kalau melanggar nilai-nilai syar'i, mengumbar aurat, pakaian yang bukan pada tempatnya misalnya pakaian laki-laki dipakai perempuan dan sebaliknya karena hanya mengikuti tren itu juga bisa berpotensi mendapatkan dosa," ucap Muammar Bakry kepada CELEBESMEDIA.ID, Selasa (26/7/2022).

Tak hanya itu, Muammar juga berharap aksi yang lagi trend ini, tidak memperagakan aksi pornografi dan pornoaksi. Sebab hal tersebut, kata dia, akan merusak moral generasi bangsa.

"Kalau berpotensi melanggar prinsip-prinsip syariah maka itu berpotensi merusak moral. Tapi kalau tidak melanggar prinsip-prinsip syariah misalnya di situ dipromosikan fashion atau pakaian islami itu bagus," ujarnya.

"Tapi kalau pakaian yang mengarah pada pornoaksi, pornografi kemudian bertentangan dengan nilai-nilai adat budaya dan agama maka itu mengarah pada dosa," sambungnya.

Olehnya itu, ia mengimbau kepada remaja yang mingikuti trend aksi layaknya seorang model ini. Agar tidak berpakaian seksi dan sengaja mengumbar auratnya di depan umum.

Sebab, lanjut dia, kalau pakaian itu mengumbar aurat maka mulai dari proses pembuatannya, penjualannya sampai pada pemakainnya itu ditanya pertanggungjawabannya.

Namun jika pakaian yang dikenakan itu menutup aurat, lalu kemudian dipromosikan agar bisa dipakai secara syar'i maka mulai dari proses pembuatannya, penjualannya sampai pada pemakainnya itu juga berpotensi mendapat pahala.

"Jadi termasuk pakaian yang tidak sesuai dengan pemakainya misalnya pakain laki-laki dipakai oleh perempuan, pakaian perempuan dipakai oleh laki-laki itu juga mengarah kepada pelanggaran agama atau dosa karena pakaian laki-laki dan perempuan itu sudah jelas berdosa," tandasnya.

Fenomena Fashion Week ini atau "Citayam Fashion Week" berawal d dari tren anak SCBD, yang merupakan singkatan dari Sudirman, Citayam, dan Bojong Gede.

Singkatan tersebut dibuat karena kini area stasiun Sudirman didominasi oleh remaja yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, yang berdekatan dengan Citayam, Depok Jawa Barat, dan Bojong Gede, Bogor.

Namun belakangan aksi tersebut semakin viral dan merambah ke kota-kota besar lainnya termasuk Kota Makassar.  Puluhan muda-mudi Makassar dengan menggunakan outfit yang modis melenggak-lenggok di zebra cross layaknya seorang model di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) pada Minggu (24/7) lalu.

Laporan : Darsil Yahya