Jusuf Kalla: Saat Ini Cari Kerjaan Susah

. Selasa, 03 Juni 2025 14:22
Jusuf Kalla - (foto by Tiim Media JK)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menegaskan alumni-alumni baru perguruan tinggi menghadapi dua tantangan besar usai menamatkan pendidikannya di universitas.

Tantangan tersebut adalah mencari kerjaan atau yang kedua adalah membuka kerjaan baru.

Namun saat ini, Indonesia menghadapi tantangan berat terkait pekerjaan. Sehingga alternatif utamanya, kata JK, dengan membuka kerjaan baru.

"Saat ini cari kerjaan susah. Maka alternatif utama adalah meng-create pekerjaan. Buka wirausaha, menjadi pengusaha kecil, mengembangkan pertanian, perkebunan dan macam macam," kata JK usai memberikan Orasi Ilmiah dalam Wisuda Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Tahun 2024-2025 di Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Makassar, Selasa (3/6/2025).

Selain membuka lahan pekerjaan, JK juga mengusulkan kepada seluruh alumni perguruan tinggi untuk kembali ke desa. Mereka diminta untuk kembali ke desa dan membangun desa tersebut.

"Kembali ke daerah, memajukan daerah dan

jangan semua berkumpul di kota. susah," tegas ketua Umum  PMI tersebut.

Lebih jauh JK mengingatkan, jika kampus-kampus di Indonesia sudah jauh lebih baik. Namun demikian, para alumni tersebut harus berhadapan dengan dunia nyata.

"Sekolahnya baik, dunia nyatanya susah," tuturnya menambahkan.

Kondisi ketenagakerjaan Indonesia saat ini, relatif kurang baik-baik saja. Terbukti pada saat pembukaan job fair di Bekasi sepekan lalu, diserbu oleh belasan ribu para pencari kerja.

Lebih jauh, JK juga menyinggung korelasi antara pengangguran dan maraknya premanisme. Menurut JK, maraknya premanisme karena tidak adanya pekerjaan.

"'Kenapa jadi preman karena hampir semua karena tidak ada kerjaan, menganggur, tapi tetap ingin hidup, sehingga banyak yang memilih bay pass jadi preman," papar JK lagi.

Sehingga JK menilai agar jangan lihat dari premannya saja, tapi juga harus kenapa menjadi preman.

JK juga mengusulkan agar menyelesaikan premanisme tidak hanya dengan menghukum saja, tapi harus dicarikan solusi bagaimana tetap ada lapangan kerja.