JEJAK ULAMA (15): KH Yusuf Surur (1920 – 2012)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - KH Yusuf Surur, ulama asal
Pompanua, Kabupaten Bone, lebih banyak mewakafkan dirinya mengurus umat di
Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Dia menjadi sosok penting dibalik
sukses administrasi Pesantren As’adiyah Sengkang, terutama pada fase-fase awal
As’adiyah, sepeninggal pendirinya, KH Muhammad As’ad.
Semenjak disekolahkan ke Sengkang, KH Yusuf Surur memang
langsung melanjutkan pengabdiaannya di Pesantrean As’adiyah. Dia sempat pulang
kampung di Pompanua untuk mengembangkan Madrasah Tarbiyah Islamiyah yang
dirintis kakeknya.
Namun karena panggilan tugas, KH Yusuf Surur akhirnya
kembali lagi ke Sengkang. Selain mengabdi pada almamaternya, dia juga mengajar
agama bagi anak-anak setempat di rumahnya yang berbentuk panggung. Kemudian
merintis pengembangan madrasah di Amessangeng Orai, Sengkang.
Dalam kiprah karir formalnya, KH Yusuf Surur dikenal ahli
administrasi. Itulah sebabnya, dia langganan menjadi sekretaris. Kala KH Daud
Ismail menjadi Pimpinan Pengurus Besar Pesantren As’adiyah, dia dipercaya
sebagai sekretarisnya.
Begitupun saat KH
Yunus Martan menjadi Pimpinan As’adiyah, KH Yusuf Surur tetap menjadi
sekretarisnya. Bahkan, dia pernah juga menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten
Wajo.
“Keahliannya adalah administrasi sehingga dia beberapa kali
menjadi sekretaris. Ya sekretaris desalah atau sekretaris Limpo dan sebagainya.
Dengan pengalaman-pengalaman itu sendiri, maka beliau juga terakhir adalah
sebagai sekretaris pengurus As'adiyah di Sengkang,” kata KH Bunyamin Yusuf,
anak KH Yusuf Surur.
Salah seorang cucu KH Yusuf Surur, Fadli Ibrahim,
mengungkapkan, kakeknya juga adalah ulama pejuang, meskipun tidak dengan cara
mengangkat senjata. Menurutnya, KH Yusuf Surur sangat aktif dalam gerakan
pemuda untuk berjuang melawan kolonialisme penjajah.
“Beliau juga terlibat pada gerakan-gerakan pemuda, sebelum
dan pasca kemerdekaan. Atas konstribusinya dalam perjuangan kemerdekaan, atas
upaya yang dilakukannya ketika masih muda itu, kemudian pemerintah, melalui
Kementerian Pertahanan pada tahun 1980 kalau tidak salah, itu memberikan surat
keputusan kepada beliau sebagai pejuang veteran,” jelas Fadli.
Keunikan lain dari KH Yusuf Surur, lantaran mengalir deras
jiwa seni dalam raganya. Dia dikenal sangat pantai membuat kaligrafi dan
melukis. Sejumlah tokoh-tokoh penting, baik skala nasional maupun internasional
pernah dilukisnya.
Selengkapnya kisah tentang KH.Yusuf Surur dapat pembaca
nonton dalam Program Jejak Ulama Sulsel, yang disiarkan Celebes TV, Selasa (21/5/2019) pukul 17.00 wita. Siaran
streaming Celebes TV dapat diakses melalui celebesmedia.id, yang aplikasinya
dapat diunduh melalui Play Store maupun Apps Store. (*)
Penulis : Muannas