4 Fakta Menarik Buck Moon, Terjadi 10 Juli

Ilutrasi Buck Moon - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID,Makassar -  Buck Moon adalah bulan purnama yang terjadi di bulan Juli. Puncak Buck Moon terjadi pada waktu dini hari.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut ini 4 fakta menarik terkait Buck Moon

1. Penamaan Buck Moon

Mengutip dari situs Space, nama Buck Moon berasal dari waktu di Amerika Utara saat rusa jantan, yang dikenal sebagai bucks, mulai menumbuhkan tanduknya. Kadang-kadang juga disebut 'Thunder Moon', mengacu pada badai musim panas yang sering melanda sebagian wilayah AS pada bulan Juli.

Menurut situs Almanac, bulan purnama pada bulan Juli disebut Buck Moon karena tanduk rusa jantan sedang dalam mode pertumbuhan penuh pada saat ini. Rusa jantan melepaskan dan menumbuhkan kembali tanduknya setiap tahun, menghasilkan tanduk yang lebih besar dan lebih mengesankan seiring berjalannya waktu.

2.  Purnama yang Indah

Buck Moon, yang dikenal juga sebagai bulan purnama pada bulan Juli, akan mem pemandangan yang mempesona. Cahayanya yang terang benderang menerangi malam.  Langit malam yang biasanya gelap menjadi penuh dengan sinar bulan yang memukau, menciptakan suasana magis yang mengundang kita untuk merenung dan mengagumi keindahan alam semesta.

3. Waktu terbaik melihat Buck Moon

Melansir laman Space, waktu terbaik untuk melihat bulan purnama bulan Juli adalah beberapa jam setelah bulan terbit pada tanggal 10 Juli, saat piringan bulan akan tampak lebih besar daripada ukuran sebenarnya, berkat 'Ilusi Bulan'.

4. Penyebab Buck Moon tampak lebih besar dan terang

Buck Moon akan berubah menjadi rona keemasan atau kemerahan tak lama setelah terbit. Rona hangat ini disebabkan oleh hamburan Rayleigh, efek yang sama yang menyebabkan Matahari terbenam dan terbit yang berwarna-warni.

Hal ini terjadi karena sinar Matahari yang dipantulkan dari Bulan harus menempuh jarak lebih jauh melalui atmosfer Bumi untuk mencapai kita saat berada di bawah cakrawala dibandingkan saat berada tepat di atas kepala, yang menyebabkan lebih banyak cahaya dalam panjang gelombang yang lebih biru menyebar, sementara membiarkan panjang gelombang yang lebih merah masuk.