17 Agustus, 500 Warga Jalan Bolu Lomba Bakar Ikan

Suasana persiapan warga Jalan Bolu untuk lomba bakar ikan 17 Agustus - (foto by Rifki)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Warga Jalan Bolu, Kelurahan Pattingalloang, Kecamatan Ujung Tanah, akan kembali menggelar lomba bakar ikan untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Ketua Panitia, Aksan, menyebut sekira 500 peserta dari empat lorong telah mendaftar untuk meramaikan agenda tahunan yang sudah berlangsung turun-temurun selama 20 tahun terakhir.

“Persyaratannya gampang. Warga cukup menyiapkan ikan, tungku pembakaran, lalu melapor ke panitia. Nanti dibagikan kupon untuk diundi memenangkan door prize seperti televisi dan mesin cuci,” kata Aksan saat ditemui di lokasi, Sabtu (16/8) sore.

Menurut Aksan, persiapan lomba dimulai sejak awal Agustus dengan pembentukan kepanitiaan yang melibatkan sekitar 100 orang. Selain menyiapkan rangkaian acara, panitia juga mulai memesan ikan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere.

Aksan sendiri bahkan mengeluarkan dana pribadi sekira Rp1 juta untuk membeli 20-30 kilogram ikan yang akan dipanggang.

“Jenisnya macam-macam, ada katamba, tawassang, baronang, bandang, sampai katombo. Warga biasanya bakar sesuai kemampuan masing-masing,” ungkapnya.

Harga ikan sendiri masih cukup tinggi. Tawassang, misalnya, mencapai Rp300 ribu per keranjang, sementara ketersediaan ikan di Paotere terbatas karena nelayan jarang melaut.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dijadwalkan hadir dalam lomba tersebut. Aksan berharap kehadiran orang nomor satu di Makassar itu bisa menghadirkan dukungan resmi dari Pemkot.

“Mudah-mudahan ke depan ada sponsor dari wali kota, karena saat ini sponsor kurang. Kami gelar lomba secara swadaya. Kalau event ini diseriusi pemerintah, bisa berpotensi meningkatkan pariwisata bahari di Barukang, apalagi dekat TPI Paotere. UMKM sekitar juga bisa ikut berkembang,” jelasnya.

Aksan juga menilai lomba ini punya peluang masuk rekor MURI, jika digarap lebih besar dan terorganisasi. Sebagai perbandingan, MURI pernah mencatat rekor bakar ikan sepanjang 15 kilometer di Kepulauan Sula (2015) dengan 17 ton ikan, serta pembakaran 10.240 ekor ikan di Probolinggo (2019).

“Selama 20 tahun belum pernah dinilai rekor. Padahal kami bakar ikan dengan aneka bumbu tradisional, mulai bumbu kacang, rica-rica, pallu cella, raccak taipa, sampai pepes. Menu andalan keluarga kami pepes sama raccak taipa,” tutur Aksan.

Pantauan CELEBESMEDIA.ID di lokasi, warga sudah menyiapkan tungku-tungku pembakaran di sepanjang lorong. Beberapa mendirikan tenda dengan dekorasi khas 17 Agustusan, menambah semarak jelang pelaksanaan lomba yang selalu dinanti warga pesisir Barukang.

Laporan: Rifki