CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Insan pers berduka. Tokoh pers dan perfilman nasional Salim Said meninggal dunia di usia 80 tahun, Sabtu (18/5) malam. 

Almarhum yang akrab disapa Prof Salim menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 19:33 WIB, setelah sempat dirawat di  RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kabar duka ini dibenarkan istrinya, Herawaty melalui pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta.

Pesan tersebut juga mencantumkan jika almarhum disemayamkan malam ini di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur, demikian yang mengutip Antara, Sabtu (18/5).

Istrinya juga mengatakan rencananya, jasad Salim Said akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (19/5) siang.

Rekam Jejak Prof Salim Said

Salim Said  lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada 10 November 1943. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko  do tahun 2006-2010.

Prof Salim mengawali pendidikannya dengan mengambil jurusan Psikologi di Universitas Indonesia. Namun ia tidak melanjutkannya dan beralih memilih jurusan Sosiologi di Universitas Indonesia. Ia lulus dari universitas itu di tahun 1976. 

Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Ohio State University Amerika Serikat dan meraih 3 gelar sekaligus yakni magister Hubungan Internasional, Ilmu Politik, dan doktor Ilmu Politik

Desertasi doktornya yang berjudul Sejarah dan Politik Tentara Indonesia menghantarkan Salim Said dikenal sebagai pengamat militer. Mantan redaktur Tempo ini juga dikenal kritikus film. 

Ia juga pernah menjadi dosen di Sekolah Ilmu Sosial Jakarta, FISIP Universitas Indonesia, Dosen Tamu di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia dan Dosen Tamu di Tammasat University, Bangkok, Thailand.

Di usianya yang ke-75 tahun, Salim Said mendapat Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) di bidang pemikiran sosial.