Dua Rekannya Meninggal, Imigran Afganistan di Makassar Tuntut IOM

. Kamis, 06 Januari 2022 21:25
Ali, salah seorang imigran asal Afganistan yang berunjuk rasa menuntut tanggung jawab IOM, Kamis (6/1/2022) - (Foto by: Darsil Yahya)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Meninggalnya dua imigran Afganistan, Latif (30) dan Esmat (30), Rabu (5/1/2022) menjadi pemicu unjuk rasa menuntut International Organization for Migration (IOM) Makassar yang berakhir ricuh, Kamis (6//1/2022). 

Ali , salah seorang imigran Afganistan yang ikut melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor perwakilan International Organization for Migration (IOM) Makassar tersebut mengatakan ia dan Imigran lainnya menuntut kejelasan terkait nasib mereka.

"Semua pengungsi di sini butuh kejelasan kita sudah capek 10 tahun menunggu. Kita demo hari ini karena dalam 24 jam teman kita dua yang meninggal mereka stres karena sudah 10 tahun tinggal di Indonesia tanpa ada kepastian kapan akan dipindahkan ke negara ketiga," ucapnya sambil menangis kepada CELEBESMEDIA.ID saat ditemui di lokasi, Kamis (6/1/2022).

Pria Afganistan yang berasal dari Suku Hazara ini juga menyataan hanya ingin tahu sampai kapan mereka harus menunggu tanpa adanya kejelasan dari UNHCR.

"Harapan kita sudah 10 tahun sudah cukup dari tahun-tahun kemarin 14 orang bunuh diri dan kasus kemarin juga di medan ada yang bunuh diri dengan cara bakar diri. Banyak diantara kami yang bunuh diri karena stres pikir kejelasan hidup kami," tandasnya.

Sementara itu, pihak kepolisan terpaksa membubarkan puluhan imigran tersebut.

Kabag Ops Polrestabes Makassar, Kompol Nugraha mengatakan para Imigran terpaksa dibubarkan karena mengganggu ketertiban.

"Orang lagi beraktivitas kok diganggu," kata Kompol Nugraha saat dikonfirmasi CELEBESMEDIA.ID via telepon, Kamis (6/1/2022)

Dia menuturkan jika para imigran ingin melakukan aksi, seharusnya koordinasi dulu dengan pihak kepolisian.

"Mereka juga tidak ada informasi kalau melakukan aksi unjuk rasa. Makanya mereka harus melakukan komunikasi kalau mereka bisa diatur yah udah kalau tidak yah kita dengan upaya kepolisian untuk membubarkan aksi mereka," jelasnya.

(Darsil Yahya)