Segarnya Es Dawet Kuburan di Jalan Urip Sumoharjo

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Memasuki musim kemarau, godaan es dawet di pinggir jalan pada siang hari yang terik sangat susah tertahankan untuk menyeruput kuliner khas Banjarnegara tersebut.
Seperti halnya saat melintasi Jl Urip Sumoharjo tepat di depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Islam Panaikang, Makassar, disepanjang jalan itu terdapat banyak pedagang es dawet hingga masyarakat biasanya menjulukinya dengan es dawet kuburan.
Hasil pantauan CELEBESMEDIA.ID, Jumat (12/7/2019), hanya dengan menggunakan gerobak saat berjualan es dawet di pinggir jalan ternyata juga menjadi tempat mampir yang mengasyikkan bagi siapapun apalagi saat sedang dahaga.
Konsumennya nampak dari berbagai kalangan, ada pejalan kaki, pengendara motor dan mobil, pengemudi angkutan umum, sopir pribadi, pegawai bahkan pengusaha yang memang melintasi jalan tersebut.
“Kalau harganya itu Rp 5.000 per gelas. Ya, kalau cuaca lagi panas terik setiap hari bisa dapat pembeli lebih dari Rp 300 ribu. Paling sedikit sehari laku Rp 200 ribu,'' ujar salah satu pedagang, Mamat (20).
Remaja putus sekolah setelah tamat SMP ini mengaku berasal dari Purwokwerto, Jawa Tengah. Sejak 2015 lalu dirinya ke Makassar bersama beberapa temannya untuk berjualan es dawet, mereka lalu mengontrak rumah di komplek perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar.
“Sejak saat itu juga kami jualan es dawet dari berkeliling hingga menetap berjualan disini (TPU Panaikang, red). Karena sudah lama mangkal disini makanya banyak warga yang sebut es dawet kuburan, kan dekat kuburan,” terangnya tertawa.
Mamat menuturkan jika dia dan teman-temannya datang
berjualan es dawet dengan modal sendiri, tidak ada yang mensponsori. Demikian
pula dengan gerobak yang digunakan, bahkan ada juga yang rupanya berjualan
menggunakan wadah dipikul, berpindah-pindah menjajakan jualannya dari satu
tempat ke tempat lain.