CELEBESMEDIA.ID, Makassar - PT Bosowa Berlian Motor (BBM) selaku Authorized Dealer Kendaraan Mitsubishi Motors mengakuisisi PT Kreasi Binar Indonesia (KBI) selaku perusahaan startup di Ballroom Hotel Novotel, Jumat (1/4/2022).

Chief Executive Officer PT Bosowa Berlian Motor Muh Subhan Aksa mengatakan

PT Bosowa Berlian Motor telah mencapai kesepakatan dengan PT Kreasi Binar Indonesia untuk melakukan pengembangan bisnis secara utuh. 

"Hari ini, kami menyampaikan bahwa telah mengakuisisi PT Kreasi Binar Indonesia dengan berbagai macam produk digitalnya. Kami melihat kekuatan ekosistem digital yang ada dalam Aplikasi Keranjang Belanja semakin besar," ucapnya.

Sementara Founder PT Kreasi Binar Indonesia Anton Wijaya mengatakan akuisisi PT Bosowa Berlian menjadi pemegang saham mayoritas di PT Kreasi Binar Indonesia yang merupakan perusahaan startup. "Ini menandakan BBM lebih melek teknologi dan juga kita tidak cuman perusahaan konvensional tapi kita juga bersiap terhadap gelombang perubahan makanya diakuisisilah KBI sehingga kedepan jauh lebih baik," kata Anton Wijaya.

Anton Wijaya juga mengaku dalam kesempatan ini BBM dan KBI melaunching produk digital yaitu Keranjang Pasar (Kerpas). Kerpas dapat didownload melalui iPhone Operating System (iOS) dan Playstore.

"Kita juga launching baru Keranjang Pasar (Kerpas). Kerpas ini sudah dinanti oleh ibu-ibu khususnya ibu-ibu yang sibuk kerja maupun urus keluarga. Taglinenya adalah tugas tuntas belanja di kerpas," ucapnya.

Anton menjelaskan, Kerpas memiliki dua keunggulan yang sangat memudahkan ibu-ibu sangat menggunakan Kerpas. Pertama adalah menggunakan keranjang kurir (jangkur). 

"Inilah yang akan belanja di pasar jadi tenan-tenan pasar yang mungkin belum melek teknologi tidak terlalu direpotkan dengan uplay di Aplikasi isi form," jelas dia.

Kedua, kata Anton, kita punya harga tetap dan harga fleksibel atau harga yang bisa ditawar. "Jadi jangkur punya kewajiban untuk menawar dan memilih barang yang memiliki kualitas baik," tuturnya.

Namun dia mengatakan saat ini jumlah kurir yang dimiliki masih lima kurir. Jumlahnya masih dibatasi dikarenakan masih melihat potensi market. "Jika marketnya bagus pasti kita akan tambah kurir," ungkapnya.

Kata Anton sistem pembayarannya selain pembayaran transfer bank dan e-money, berbelanja dengan aplikasi Keranjang Pasar bisa juga menggunakan sistem pembayaran Cash On Delivery (COD). 

"Tinggal menyiapkan uang tunai sebesar jumlah belanjaan dan berikan saat kurir Kerpas saat mengantarkan belanjaan kebutuhan kita," tandasnya.

Namun saat ini Kerpas masih beroperasi di Pasar Terong. Sementara untuk biaya kirim Keranjang Pasar sebesar Rp8.000 dengan sistem yang Kerpas memudahkan untuk bertransaksi dengan ongkos kirim yang sama di area radius 3KM dari titik pasar.

Lebih jauh Anton menyebut, aplikasi Kerpas diharapkan tidak hanya menyelesaikan masalah berbelanja sayur, buah dan kebutuhan dapur lainnya dengan mudah sehingga keluarga Indonesia menjadi individu yang lebih efektif dan produktif serta membudayakan memasak di rumah. 

Apalagi Kerpas memiliki visi yaitu memberdayakan komunitas pasar tradisional Indonesia Timur ke dalam ekosistem digital. Ini dilakukan demi membangkitkan ekonomi digital, memangkas kesenjangan pengetahuan digital, serta penguatan ekosistem yang pada akhirnya mewujudkan cita-cita kesejahteraan yang adil.

Anton juga mengungkapkan di Aplikasi Keranjang Belanja (Kerbel) sekarang punya 11 Bahasa dan diantaranya 9 bahasa daerah, ada Papua, Kupang, Ambon, Toraja Makassar, Bugis dan Terakhir bahasa Kaili dari Sulawesi Tengah.

"Jadi kalau dalam bentuk Aplikasi begitu download di iOS atau Play Store silahkan pilih bahasa sesuai keinginannya. Jadi kami ingin kearifan lokal ini bisa dirasakan oleh orang-orang tua yang kurang fasih bahasa Indonesia atau Inggris mereka bisa menggunakan bahasa lokal sesuai daerahnya," pungkasnya.

Kerpas berupaya untuk menjangkau area yang lebih luas lagi setiap harinya untuk mengantarkan sayur dan kebutuhan dapur ke masyarakat. Dalam tahun 2022, akan dibuka lima titik pasar yang dapat mengcover seluruh area Kota Makassar.

Laporan : Darsil Yahya