Haul ke-21 Jenderal M. Jusuf: Teladan Sederhana dan Nasionalis

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Yayasan Islamic Centre (YIC) Al Markaz Al Islami Makassar menggelar peringatan haul ke-21 wafatnya Jenderal (Purn.) M. Jusuf pada Senin malam (8/9). Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi momen penting untuk mengenang kembali nilai-nilai luhur yang diwariskan tokoh militer dan nasionalis asal Sulawesi Selatan tersebut.
Sebagai salah satu tokoh besar bangsa, almarhum dikenal bukan hanya karena jabatan strategis yang pernah diemban di antaranya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (1974–1978) dan Menhankam merangkap Panglima ABRI (1978–1983) tetapi juga karena kepribadiannya yang sederhana dan dekat dengan rakyat maupun prajuritnya.
Dalam sambutannya, H. Andi Heri Iskandar, selaku anggota Dewan Pembina YIC Al-Markaz Al-Islami sekaligus perwakilan keluarga, menegaskan bahwa haul ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan juga ajang refleksi untuk meneladani nilai-nilai kehidupan almarhum.
“Selain mengirim doa, kita juga harapkan bisa meneladani sifat-sifat beliau. Selama saya mendampingi, yang paling menonjol itu adalah kesederhanaan beliau, kepedulian terhadap anak buah, itu yang paling diutamakan. Dan berikut, beliau paling NKRI-lah,” ujar Andi Heri.
Kasdam XIV/Hasanuddin, Brigjen TNI Sugeng Hartono, turut hadir dalam acara tersebut. Ia secara pribadi mengenang sosok Jenderal M. Jusuf sebagai figur pemimpin yang menginspirasi banyak kalangan, termasuk generasi muda militer.
“Beliau ini memberikan suri tauladan kepada kita, generasi muda, tentang kepemimpinan beliau khususnya dalam kepemimpinan militer. Beliau itu pernah menjadi Menhankam Pangap pada waktu itu,” tutur Brigjen Sugeng.
Salah satu kenangan paling membekas bagi Sugeng adalah saat dirinya, yang kala itu masih duduk di bangku taman kanak-kanak, turut merasakan perhatian Jenderal M. Jusuf melalui program pembagian susu Sinta bagi keluarga prajurit.
“Kita bisa menikmati perhatian yang sangat tinggi seorang pimpinan tertinggi di TNI. Salah satunya adalah susu Sinta, yang kita nikmati setiap bulan. Kesan-kesan itulah yang sampai sekarang menjadi panutan,” kenangnya.
Selain di ranah militer dan pemerintahan, Jenderal M. Jusuf juga meninggalkan jejak penting dalam pembangunan kehidupan keagamaan masyarakat. Salah satu warisan monumentalnya adalah Masjid Al-Markaz Al-Islami di Makassar, yang kini menjadi pusat kegiatan Islam terbesar di kawasan Indonesia Timur.
Masjid ini dibangun atas gagasan beliau pada awal 1990-an dan secara resmi diberi nama Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M. Jusuf, sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya dalam mendukung perkembangan dakwah Islam di tanah air.
Pantauan CelebesMedia.id di lokasi, haul diawali dengan salat Magrib berjamaah dan ditutup dengan salat Isya. Lantunan doa-doa dipimpin langsung oleh Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Muammar Bakri, dan diikuti penuh khidmat oleh para jamaah.
Peringatan ini diharapkan menjadi pengingat bahwa nilai-nilai sederhana, kepedulian pada sesama, serta semangat nasionalisme yang dihidupi oleh Jenderal M. Jusuf masih sangat relevan di tengah tantangan zaman.
Laporan: Rifki