Harga Telur Ayam di Makassar Naik 50 Persen, Ini Penyebabnya

Harga telur ayam di Makassar naik 50 persen jelang tahun baru - (foto by : Fitri)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Harga sejumlah komoditas pangan melejit jelang tahun baru 2022. Selain cabai yang naik menjadi Rp 80.000 per kilogram,  kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam

Berdasarkan pantauan CELEBESMEDIA.ID, harga telur ayam di pasar tradisional Makassar cukup tinggi sekitar 50 persen dari harga sebelumnya yang hanya Rp 35.000 menjadi Rp 55.000 per rak.

Penyebab kenaikan harga ini diakui pedagang telur karena kurangnya stok dari pemasok telur.

"Naik harganya (telur ayam) karena kurang pasokan dari daerah Sidrap," jelas Rahman, salah seorang pedagang telur di Pasar Terong Makassar, Rabu (29/12/2021).

Sementara menurut pedagang lainnya penyebab lain naiknya harga telur ayam karena banyaknya bantuan sosial yang diselenggarakan berbagai pihak. 

"Ini kenaikan karena banyak bansos. Jadi yang bagian (pihak penyelenggara) bansos mungkin langsung turun ke peternak, (sehingga) peternak menaikkan harga," jelas Yuni kepada CELEBESMEDIA.ID.

Tingginya harga telur ini berdampak pada turunnya minat beli konsumen yang dikeluhkan para pedagang telur.

"Biasa saya menjual 150 rak perhari sekarang hanya 100 rak per hari. Semoga setelah tahun baru harga (telur) kembali turun," lanjut Yuni yang juga berjualan di Pasar Terong Makassar.

Hal yang sama juga dirasakan Rahman, meski ia berani menjual harga telur lebih murah Rp 3.000 rupiah per rak dari pedagang telur lainnya, namun tetap saja jumlah pembeli lebih sedikit jika dibandingkan saat harga telur belum naik.

"Saya jual Rp 49.000 per rak tapi tetap kurang pembeli. Dulu saya bisa menjual 200 rak per hari seorang hanya 150 rak per hari," jelas Rahman.

Bukan hanya telur, beras juga mengalami kenaikan harga namun tidak signifikan. Beras ukuran 25 kilogram misalnya, yang dulu dijual Rp 260.000 kini seharga Rp 265.000, ada kenaikan Rp 5.000.

(Fitri Khaerunnisa)