P2AP Sulsel Minta Pemerintah Godok Regulasi Perdagangan Ayam Pedaging

Ketua P2AP Sulsel, Muhajir - (foto by Mardi)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pemerintah diminta untuk mengontrol dan mengawasi iklim pedagangan ayam pedaging di Sulawesi Selatan, untuk mengantisipasi gejolak harga ayam jelang Idul Adha 2019. Permintaan ini diajukan asosiasi pedagang penyalur, menyikapi banyaknya produsen dan pedagang besar atau broker yang langsung memasarkan ayamnya ke pasar tradisional.

Ketua Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging (P2AP) Sulsel, Muhajir mengatakan, perdagangan ayam pedaging di Sulsel perlu pengawasan khusus untuk menjaga sirkulasi perdagangan ayam pedaging. Sehingga konsumen, penyalur dan produsen sama - sama untung atau tidak dirugikan.

Sementara itu, untuk menetralisir perdagangan ayam pedaging tetap tetap stabil serta mengantisipasi adanya permainan dari spekulan ayam, P2AP meminta pemerintah segera menggodok regulasi khusus yang mengatur sistem perdagangan ayam pedaging.

"Harapan kita ini, pemerintah kedepan perlunya ada kontrol yang diperketat agar supaya para pedagang bisa tetap hidup. Karena belakangan ini pihak - pihak, atau pedagang besar ini langsung memasarkan ke tingkat konsumen. Barangkali disini pentingnya pemerintah ada untuk alat kontrol, dengan regulasi yang khusus," ungkap Muhajir.

Muhajir menambahkan, sejauh ini harga ayam pedaging di Sulsel masih dalam kondisi aman dan terkendali, dengan kisaran Rp 22 ribu perkilo gramnya di tingkat konsumen. Muhajir menyebut, konsumsi ayam pedaging saat ini memang tengah menurun menyusul tingginya pengeluaran masyarakat pada periode reskuitmen siswa baru. Namun jika melihat kondisi pasar, harga ayam di Sulsel diprediksi akan stabil beberapa bulan kedepan.