Pengamat Kritik Pemasangan Metal Detektor di Rujab Walikota Makassar

Azwar Hasan - (foto by Mardi)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pasca pergantian pucuk pimpinan Pemerintahan Kota Makassar, penampakan rumah jabatan Walikota juga ikut berubah, terutama dari segi keamanan.

Pengamanan rumah jabatan yang berada dibilangan jalan Penghibur Makassar yang dikini didiami Penjabat Walikota Makassar, Iqbal Samad Suhaeb tersebut makin diperketat. Dipintu utama menuju ruang tamu Walikota dipasangi pintu metal detektor. Tak hanya itu, sejak kepemimpinan Iqbal Suhaeb, rujab Walikota mendapat penambahan personel keamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Kepala Bagian Umum Setda Kota Makassar, Fajrin Pagarra mengatakan pemasangan pintu metal detektor tersebut semata - mata untuk memberikan aura elegansi dan menambah wibawa rujab sebagai kediaman Walikota. Fajrin mengaku, pemasangan tersebut merupakan inisiatif Kasatpol PP, Iman Hud yang kemudian difasilitasi oleh bagian umum.

"Tidak adaji gangguan, cuma biar berwibawa dan elegan. Ini sebetulnya usulan Satpol PP terus kita fasilitasi. Ini kan sebenarnya rumah rakyat, rumah yang ada pejabat tinggal di dalam. Biar terlihat lebih segar juga makanya ditambah petugas Pol PP, perempuan jadi resepsionis. Ini juga biar lebih bagus, orang akan segan untuk keluar masuk, intinya itu," ungkap Fajrin Pagarra, Jumat (14/6/2019).

Metal detektor di Rujab Walikota Makassar - (foto by Mardi)

Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Azwar Hasan menilai alasan elegansi dan wibawa atas pemasangan pintu metal detektor di rumah jabatan Walikota tidak tepat. Menurut dia, elegansi dan wibawa sebuah bangunan milik negara bukan hanya terletak pada alat yang digunakan, melainkan ada indikator lain, seperti kebersihan dan pelayanan.

"Kalau mau elegan berwibawa, justru perlu penataan kebersihannya, pelayanannya. Pelayanan yang menjaga itu yang berwibawa dan ramah. Kalau mau elegan berwibawa yang dibutuhkan adalah orang - orang profesional bukan peralatan seperti itu, kadang peralatan itu kurang bersahabat dengan manusia," ungkap Azwar Hasan.

Azwar menyarankan, agar balaikota memberikan alasan logis atas pemasangan metal detektor tersebut. Jangan sampai kebijakan dianggap berlebihan oleh masyarakat, sehingga memicu adanya jarak antara Walikota dengan warga yang hendak bertemu.

"Apakah itu sudah dicoba tingkat efektivitasnya, jangan sampai itu membuat jarak antara walikota dengan masyarakatnya. Perlu penjelasan, reasoning atas pemasangan itu, kenapa sampai dipasang supaya publik tahu, jangan sampai ini berlebihan dan kemudian memicu adanya jarak antara publik dengan walikota, itu yang harus dijelaskan," tambah Azwar.