Warga Longwis Daegu Sulap Limbah Plastik Jadi Kerajinan

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Biasanya plastik gelas air mineral hanya menjadi sampah. Namun melalui tangan kreatif warga lorong wisata (longwis) Daegu limbah plastik itu mampu disulap menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai ekonomi.

"Manfaatnya ini selain sebagai hasil karya yang bermanfaat karena bisa dijual. Kita juga mampu mengurangi sampah yang ada di lorong kita," ucap Instruktur pengrajin limbah sampah, Roswida kepada CELEBESMEDIA.ID, Rabu (30/11/2022).

Hasil kerajinan yang dibuat bermacam-macam mulai dari tas, tempat tisu hingga bosara. 

Bentuk kerajinannya pun cantik dan rapi. Misalnya tas yang dibiat dari plastik air mineral tersebut sangat unik. Berbentuk persegi layaknya tas jinjing pada umumnya dan juga memiliki tali untuk memudahkan pemakainya saat membawa tas tersebut. Sedangkan dibagian luar tas ada motif lingkaran berwarna-warni.

Ia mengaku, mulai mengolah limbah sampah plastik ini menjadi kerajinan tangan yang sejak 2016 secara otodidak. "Saya belajar di Youtube," ucapnya.

Manfaat lainnya, kata Roswida, bisa membantu dan mengajar warga lainnya untuk membuat kerajinan tangan ini. Sehingga ada peningkatan ekonomi bagi warga Longwis Daegu.

"Saya sampaikan kepada ibu-ibu di lorong ini jika tidak ada kegiatannya boleh merapat ke rumah saya dan saya siap ajar membuat kerajinan ini. Alhamdullilah banyak ibu-ibu yang sudah pintar membuat sendiri," tuturnya.

Roswida mengaku, untuk membuat kerajinan tangan ini, bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu lingkaran keras bagian atas gelas plastik, pita kawat dan guting atau cutter.

"Kemudian lingkaran keras bagian atas gelas plastik itu diikatkan pita kawat setelah itu membentuknya sesuai keinginan," ungkapnya.

Dia mengatakan satu kerajinan tangan yang dihasilkan tergantung dari ukuran. Jika membuat tas atau keranjang bisa mencapai 3 hari.

"Tapi kalau tempat air minum paling cuman satu hari sudah selesai," tukasnya.

Saat ini ia mengaku hasil karyanya itu masih dijual di rumahnya. Harganya pun bervarisi, mulai harga Rp 25 ribu hingga paling mahal Rp500 ribu.

"Tempat sendok harganya Rp25 ribu, tempat tissu Rp50 hingga Rp100 ribu, tempat air minum botol Rp75 ribu, bosara Rp150 ribu keranjang besar Rp500 ribu," tandasnya.

Laporan : Darsil Yahya