BPBD Maros Pasang Alat Deteksi Banjir di Hulu

Ilustrasi

CELEBESMDIA.ID, Maros - Musim hujan sebentar lagi akan tiba. Hujan dengan intensitas sedang sudah mulai turun dalam seminggu terakhir ini.

 

Sejarah mencatat, Kabupaten Maros merupakan salah satu daerah yang rentan terkena dampak banjir terparah di Sulsel. Musibah banjir yang terjadi pada awal 2019 lalu, dari 14 kecamatan yang ada, hanya 2 kecamatan yang tidak terkena dampak banjir yakni Kecamatan Bontoa dan Mallawa.

 

Menghadapi bencana banjir,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maros melakukan berbagai persiapan. Utamanya dalam hal pencegahan terjadinya korban jiwa dan percepatan evakuasi warga saat bencana terjadi.

 

Salah satunya yakni memasang alat deteksi banjir. Alat ini merupakan bantuan dari BNBP bekerjasama dengan UGM.

 

Di Sulsel hanya dua wilayah yang mendapatkan alat tersebut yakni Kabupaten Maros dan Luwu Timur.

 

Alat deteksi tersebut dipasang di daerah hulu yakni di Sungai Pakere, Desa Bonto Tallasa, Kecamatan  Simbang.

 

Korlap satgas BPBD Maros, Hariadi, mengungkapkan, dengan terpasangnya alat tersebut pihaknya dapat mendeteksi potensi terjadinya banjir melalui alat pengukur intensitas hujan dan tinggi gelombang aliran sungai.

 

“Dengan adanya deteksi dini ini, warga dapat waspada dan memiliki waktu yang lebih banyak dalam evakuasi dan menyelamatkan diri dari terjadinya bencana banjir,” kata Hariadi.

 

Dalam pengoperasian alat tersebut, BPBD Maros bekerja sama dengan perangkat Desa Bonto Tallasa. Cara kerjanya, alat akan memberikan sinyal peringatan berupa suara sirine yang terpasang di kantor desa apabila ketinggian air sungai mencapai 2 meter. Bunyi sirine dapat terdengar hingga radius 2 km.

 

Sekertaris Desa Bonto Tallasa, Mustahir, mengungkapkan, setelah sirine berbunyi, tim tanggap bencana yang telah terbentuk di kantor desa akan bekerja untuk memberikan peringatan kepada warga dan melakukan evakuasi.

 

Diharapkan, dengan adanya peringatan dini dari alat deteksi banjir, penanganan banjir  akan lebih terkoordinasi dan tidak sampai menelan korban jiwa.