CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Puasa bukan hanya mempunyai manfaat untuk kesehatan tubuh, tetapi juga dapat memberikan manfaat untuk kesehatan mental. Tubuh yang berpuasa tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama lebih dari 10 jam, sehingga energi yang biasanya digunakan tubuh untuk mencerna makanan menjadi tidak terpakai, sehingga energi tersebut bisa digunakan otak untuk meningkatkan fungsinya.

Salah satu manfaat puasa untuk kesehatan mental adalah dapat melatih kontrol diri. Saat berpuasa, kita perlu menahan hasrat yang berupa keinginan untuk makan dan minum, demi mencapai tujuan yang lebih besar, yaitu untuk menjalankan kewajiban ibadah dan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apabila tujuan tersebut tercapai, kemungkinan besar kamu juga akan merasa puas dan mengalami peningkatan rasa percaya diri.

Selain itu, puasa juga dipercaya dapat menurunkan kadar hormon stres (kortisol) di dalam tubuh sehingga stres jadi lebih terkendali. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir dan membuat pikiran menjadi lebih jernih. Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa turut bermanfaat untuk menurunkan risiko depresi dan dapat memicu produksi protein pada otak yang bernama brain-derived neurotrophic factor (BDNF).

Puasa juga dapat memperkuat rasa empati yang kita miliki. Berpuasa bisa membuat kita lebih sadar dan mengerti, bagaimana rasanya menjadi orang yang setiap harinya mungkin mengalami kekurangan makanan dan minuman. Dengan begitu, rasa peduli dan keinginan untuk menolong orang lain juga akan ikut meningkat.

Ketika puasa, tubuh juga akan melakukan proses pembersihan sel-sel rusak yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit Parkinson dan Alzheimer. Setelah sel-sel rusak dibersihkan, tubuh akan menggantinya dengan sel-sel baru yang lebih sehat. Proses ini disebut dengan autophagy.