Kurikulum Merdeka: Mendorong Pendidikan yang Lebih Optimal dan Kreatif

Ilustrasi Pendidikan Kurikulum Merdeka (Foto: freepik.com/@jcomp)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Istilah "Kurikulum Merdeka" telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang akan menggantikan Kurikulum 2013.

Menurut situs resmi kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka atau yang sering disebut sebagai Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang menawarkan beragam pembelajaran intrakurikuler.

Dalam kurikulum ini, konten yang disampaikan kepada siswa akan lebih optimal dengan tujuan agar peserta didik memiliki waktu yang cukup untuk memahami konsep dan mengembangkan kompetensi mereka.

Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengasah bakat dan minat anak sejak dini dengan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter, dan kompetensi peserta didik.

Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Waktu Diterapkan

Menurut situs resmi kemdikbud.go.id, Kurikulum Merdeka baru akan diberlakukan secara nasional mulai tahun 2024 untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA.

Tujuan Kurikulum Merdeka

Pemerintah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan kurikulum ini, antara lain:

  1. Memberikan otoritas kepada sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola pendidikan sesuai dengan kondisi setempat.
  2. Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas unggul dan memiliki daya saing tinggi.
  3. Mempersiapkan bangsa menghadapi tantangan global di era revolusi industri 4.0.
  4. Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila.
  5. Menjadi kurikulum yang sejalan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.
  6. Meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan di Indonesia.

Perubahan dari Kurikulum Sebelumnya ke Kurikulum Merdeka

Terdapat beberapa perubahan yang terjadi dari Kurikulum 2013 menuju Kurikulum Merdeka, antara lain:

  1. Jenjang SD

    • Penggabungan mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial).
    • Mata pelajaran seni menjadi mata pelajaran keterampilan.
  2. Jenjang SMP

    • Mata pelajaran Informatika menjadi mata pelajaran wajib.
    • Mata pelajaran Prakarya menjadi salah satu pilihan bersama dengan mata pelajaran seni (seni rupa, seni tari, seni teater, dan seni musik).
  3. Jenjang SMA

    • Tidak ada penjurusan.
    • Siswa akan memilih mata pelajaran kelompok pilihan di kelas 11 dan 12 sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, dengan bimbingan dari guru Bimbingan Konseling.
    • Siswa dapat mengubah pilihan mata pelajaran di kelas 12, tetapi tidak disarankan.

Dengan adanya perubahan ini, diharapkan Kurikulum Merdeka dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, menggali potensi siswa, dan meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.

Kurikulum ini menjadi langkah menuju pendidikan yang lebih sesuai dengan kebutuhan zaman dan tantangan masa depan.***