Muito Obrigado, Tavares

. Sabtu, 01 April 2023 16:19
Bernardo Tavares - (design by @bernardotavares80/instagram)

Oleh : Andi Ahmar

“Harus tetap ada pemain Bugis-Makassar. Harus tetap ada pemain dari Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bone, Luwu, Sidrap, Bulukumba, dan daerah lain di Sulsel, karena itu yang menjadi sumber ciri khas PSM,” tegas Owner PSM Makassar, Aksa Mahmud. 

Keinginan itu diungkapkannya sesaat setelah Ferdinan Sinaga dkk berhasil memastikan timnya tak terdegradasi di laga hidup mati melawan Persiraja Banda Aceh, Jumat malam, 26 Maret 2022. Gol semata wayang Si Naga di pekan ke-33 kala itu memastikan PSM tetap aman dari zona degradasi. Tak ingin berulang, Aksa Mahmud pun memimpikan komposisi tim yang lebih baik.

Bayangkan bagaimana malunya jika tim sekelas PSM yang dalam sejarah pernah 6 kali menjadi juara liga harus turun kasta ke liga 2. naudzubillah min dzalik.

Tak menunggu lama, manajemen tim pun bergerak cepat. Saya masih ingat kala itu, Senin, 11 April 2022, tak kurang dari dua setengah jam setelah mengucapkan selamat tinggal pada Joop Gaal, pelatih PSM kala itu, PSM Makassar langsung mengucapkan selamat datang pada Bernardo Tavares.

Meski coach berkepala plontos asal Portugal ini punya rekam jejak mumpuni sebagai juru taktik, namun keputusannya di awal langkahnya melatih PSM langsung dibanjiri cemooh.

Kehadiran para pemain muda minim pengalaman dan para pemain orbitan akademi plus pemain liga 2 minim jam tanding, jadi alasan para haters terus menghujat. Materi pemain PSM dicaci. Katanya pas-pasan.

Dan itu pula jadi alasan para pengamat tidak memasukkan PSM Makassar dalam list tim unggulan juara Liga 1 2022/2023.

Seiring waktu, di tangan Bernardo Tavares, PSM Makassar mulai unjuk taji. Juara paruh musim bikin tim lain mulai ketar ketir. 

PSM Makassar tak hanya menjelma menjadi sebuah tim yang disegani, tapi juga diperbincangkan.

Para pemain muda yang dulu dicemooh, kini kian cemerlang. Sulthan Zaky, Ananda Raehan

Dzaky Asraf, Victor Dethan bahkan sangat percaya diri ketika beradu skill di lapangan hijau bersama para pesohor Liga 1.

Mereka pemain muda potensial. Mereka percaya diri. Mereka anak muda, beda dan berbahaya. 

Semua ini tentu berkat sentuhan dan pengaruh Tavares. Berkat tangan dingin Tavares pula, Reza Arya Pratama yang awalnya hanya menjadi kiper keempat di PSM, berhasil menjadi kiper utama.

Prestasinya jelas, dari dua laga yang tersisa dari total 34 laga yang harus dilakoni, Tim Pasukan Ramang baru 2 kali kalah.

Malam tadi tentu akan terus dikenang oleh pelatih bernama lengkap Fernando José Bernardo Tavares itu. Mimpi pelatih berkebangsaan Portugal yang lahir pada 2 Mei 1980 di kota Proenca-a-Nova itu telah menjelma nyata. PSM Makassar juara!

Tak ada yang berubah dari Tavares. Ia tetap rendah hati. Stay humble. 

Ia memutuskan menolak tawaran dari beberapa tim di Portugal, termasuk tawaran melatih timnas di benua Afrika serta godaan dari beberapa klub Liga 1.

Tavares memilih melanjutkan hidupnya di Makassar sebagai coach yang melatih anak asuhnya di Kabupaten Gowa dan melakoni laga tandang di Kota Pare-Pare. 

Kerja-kerja cerdasnya sekarang jadi project percontohan para pemilik club di Indonesia. 

Tavares kini menjadi pionir era baru sepak bola modern di Indonesia. Tak butuh pemain berharga miliaran. Tak butuh tim glamour bertabur bintang. Sekumpulan anak-anak muda minim pengalaman akan menjelma menjadi mesin tempur mematikan ketika berada di tangan pelatih yang tepat. Muito obrigado, Tavares. PSM, mari berpesta.