Apa Itu Paskah, Ketahui Makna dan Sejarah Diperingatinya

Paskah, Ketahui Makna dan Sejarah Diperingatinya (freepik.com/author/jcomp)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Paskah diperingati sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus, yang dianggap sebagai pengorbanan dirinya untuk menebus dosa umat manusia.

Dalam buku "Hari Raya & Simbol Gerejawi", Paskah diartikan sebagai hari kebangkitan Kristus yang menjadi landasan utama bagi kekristenan.

Umat Kristiani akan menjalani serangkaian peringatan penting sebelum memasuki Paskah, seperti Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi, dan lainnya.

Peringatan-peringatan ini menjadi masa persiapan sebelum perayaan kebangkitan Yesus dari kematian, yang juga dikenal sebagai masa penderitaan.

Pada Jumat, atau lebih dikenal sebagai Jumat Agung, umat Kristiani merenungkan kematian Yesus di Golgota.

Kematian ini menjadi landasan bagi perayaan Paskah, yang dirayakan setelah tiga hari Yesus Kristus meninggal di kayu salib.

Pada hari ketiga setelah kematian Yesus Kristus, Dia bangkit dari kematian, menandai kemenangan atas dosa. Kemenangan ini menjadi pokok pesan Paskah.

Menurut "Kamus Liturgi Sederhana", perayaan Hari Paskah adalah perayaan terbesar dalam agama Kristen dan menjadi pusat dari seluruh liturgi tahunan gereja.

Perayaan Paskah umumnya ditandai dengan ritus atau upacara yang khas.

Makna Paskah

Dalam Alkitab, makna Paskah dijelaskan sebagai pengorbanan Yesus yang rela mati dan bangkit kembali untuk menebus dosa manusia.

Seperti yang disebutkan dalam Matius 28:5-6: "Malaikat berkata kepada perempuan-perempuan itu, 'Jangan takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan.

Dia tidak ada di sini, sebab Dia telah bangkit, seperti yang Dia katakan. Mari, lihatlah tempat Dia berbaring.'"

Dalam Injil Matius, Paskah diartikan sebagai perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian di kayu salib.

Secara historis, perayaan Paskah telah dikenal oleh pemeluk agama Yahudi sejak sekitar tahun 1300 Sebelum Masehi (SM).

Namun, pemahaman dan praktik perayaan Paskah dalam tradisi Yahudi berbeda secara signifikan dengan perayaan Paskah dalam tradisi umum.

Dalam tradisi Yahudi, Paskah dihubungkan dengan peristiwa pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, seperti yang tercatat dalam Kitab Keluaran.

Sementara itu, dalam tradisi umum, Paskah adalah peringatan akan kebangkitan Yesus Kristus setelah disalibkan di Golgota.

Perbedaan dalam perspektif ini menyebabkan perayaan Paskah dalam tradisi Yahudi dan tradisi umum menjadi berbeda.

Meskipun demikian, perayaan Paskah telah menjadi bagian dari tradisi sejak zaman dahulu.

Peringatan akan kebangkitan Yesus dari kematian dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama setelah ekuinoks musim semi, yang biasanya jatuh pada tanggal 21 Maret.

Penetapan ini berasal dari Konsili Nikea I pada tahun 325 Masehi. Konsili ini merupakan pertemuan ekumenis gereja yang pertama, yang diselenggarakan atas inisiatif Kaisar Romawi Konstantin I.

Oleh karena itu, tanggal perayaan Paskah berubah setiap tahunnya, karena penentuannya berdasarkan pada fase bulan purnama.***