Rekomendasi Wisata Ikonik Bukittinggi

Jam Gadang Wisata Ikonik Bukittinggi (Foto: canva)

CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Menjelajahi tempat wisata di Bukittinggi, Sumatera Barat patut kamu coba dalam minggu ini.

Di sana terdapat banyak tempat wisata yang saling berdekatan, sehingga membuat perjalanan wisata makin menyenangkan dan tak ada habisnya.

Berikut adalah rekomendasi tempat wisata di Bukittinggi.

1. Jam Gadang

Berkunjung ke Bukittinggi terasa tidak lengkap jika belum mengunjungi ikonnya, yaitu Jam Gadang. Jam yang sering disebut kembaran Big Ben London ini dibangun pada 1926.

Dengan tinggi 36 meter dan 4 tingkat, Jam Gadang merupakan hasil rancangan arsitek Minangkabau Yazid Rajo Mangkuto dan Sutan Gigi Ameh.

2. Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan

Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan terkenal juga sebagai Kebun Binatang Bukittinggi merupakan taman margastwa tertua peninggalan Belanda di Indonesia.

Lokasinya berada di Jalan Jendral Ahmad Yani, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi. Dibangun pada tahun 1900 dengan nama Stormpark, obyek wisata di Bukittinggi ini lahir dari gagasan Gravenzanden yang bertugas di Fort de Kock.

3. Benteng Fort de Kock

Tempat wisata di Bukittinggi lainnya adalab Benteng Fort de Kock. Lokasinya ada di Bukit Jirek Negeri Bukittinggi dan didirikan pada 1825 oleh Kapten Bauer.

Kini Benteng Fort de Kock menjadi Taman Kota Bukittinggi dan Taman Burung Tropis setelah mengalami renovasi pada tahun 2002 oleh pemerintah daerah.

Selain menjadi warisan sejarah, Benteng Fort de Kock sekarang juga menjadi tempat wisata sekaligus bermain.

4. Jembatan Limpapeh

Jembatan Limpapeh merupakan salah satu ikon kebanggaan Kota Bukittinggi selain Jam Gadang. Jembatan yang berada di Benteng Pasar Atas ini dibangun pada 1995.

Dengan ukuran sepanjang 90 meter dan lebar 3,8 meter, Jembatan Limpapeh menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort de Kock.

5. Museum Rumah Adat Baanjuang

Berlokasi di kawasan Taman Margastwa, Jalan Cindoro Mato, museum ini berdiri sejak 1 Juli 1935 oleh Mondelar Countrolleur. Bangunan Museum ini terbuat dari ijuk pada bagian atap dan kayu pada bagian dinding dan lantai.