Sisa-sisa Tulang Belulang Manusia Hewan dan Tumbuh-tumbuhan yang Sudah Membatu

Sisa-sisa Tulang Belulang Manusia Hewan dan Tumbuh-tumbuhan yang Sudah Membatu (foto: freepik.com/author/luis-molinero)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu disebut juga fosil

Fosil berasal dari kata Latin "fossa," yang berarti menggali keluar dari dalam tanah.

Organisme menjadi fosil setelah tertimbun oleh sedimen selama berjuta-juta tahun.

Untuk dianggap sebagai fosil, suatu objek harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

  • Harus merupakan sisa organisme.
  • Harus terawetkan secara ilmiah.
  • Secara umum berbentuk padat, kompak, atau keras.
  • Mengandung sedikit oksigen.
  • Berusia lebih dari 10.000 tahun.

Fosil dapat berukuran mulai dari besar hingga sangat kecil, seperti mikrofosil yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.

Proses pembentukan fosil dimulai ketika sisa-sisa organisme tertutup oleh sedimen segera setelah organisme tersebut mati.

Inilah sebabnya mengapa fosil biasanya ditemukan dalam lapisan batuan yang sangat dalam.

Mineral dalam sedimen meresap ke dalam sisa-sisa organisme seiring berjalannya waktu, membentuk fosil.

Fosilisasi umumnya terjadi pada bagian-bagian organisme yang keras, seperti tulang tengkorak, gigi, kerang, dan cangkang.

Fosil dapat terbentuk melalui berbagai peristiwa, seperti:

  1. Petrifikasi: Bagian lunak dari batang tumbuhan diganti oleh mineral yang larut dalam air sedimen.
  2. Karbonisasi: Tumbuhan atau daun yang jatuh ke dalam rawa terhindar dari oksidasi dan berubah menjadi cetakan karbon tanpa mengubah bentuk aslinya.
  3. Pencetakan: Sisa-sisa binatang atau tumbuhan larut selama diageneis sehingga terbentuk rongga yang menyerupai cetakan dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan objek aslinya. Jika rongga tersebut terisi dengan mineral, maka akan terbentuk fosil cetakan.
  4. Penggantian: Bagian keras dari organisme, seperti cangkang, yang semula terbuat dari kalsium karbonat (CaCO3), digantikan oleh silika dalam proses penggantian.***