CELEBESMEDIA.ID, Makassar - BPA, singkatan dari bisphenol A, merupakan bahan kimia yang umumnya digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat dan resin epoksi.

Plastik polikarbonat sering digunakan dalam pembuatan wadah makanan dan minuman seperti botol air, sementara resin epoksi digunakan untuk pelapis produk logam seperti kaleng dan penutup botol.

Penggunaan berulang wadah plastik yang mengandung BPA dapat mengakibatkan zat ini meresap ke dalam makanan atau minuman.

Pemaparan BPA terutama terjadi saat makanan atau minuman dipanaskan atau saat menggunakan produk plastik sekali pakai berulang kali.

Terlalu banyaknya paparan BPA dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan dalam jangka panjang.

Bahaya BPA terutama disebabkan oleh kemampuannya untuk mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, seperti estrogen, yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh, sistem reproduksi, dan perkembangan janin.

Beberapa bahaya BPA bagi kesehatan meliputi:

1. Diabetes tipe 2, karena BPA dapat mengganggu produksi hormon insulin di pankreas dan mengontrol kadar gula darah.

2. Obesitas, karena BPA dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan penumpukan lemak.

3. Penyakit jantung, karena BPA dapat menyebabkan peradangan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.

4. Gangguan kesuburan, karena BPA dapat memicu peradangan dan kerusakan organ reproduksi pada pria dan wanita.

5. Gangguan perkembangan otak janin, karena paparan BPA selama kehamilan dapat mengganggu pembentukan organ tubuh janin, termasuk otak.

6. Kanker, karena BPA merupakan karsinogen yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan sel tubuh dan menyebabkan berbagai jenis kanker seperti kanker payudara, usus besar, dan prostat.