CELEBESMEDIA.ID: Makassar - Dejavu adalah sebuah fenomena psikologis yang muncul ketika seseorang merasakan bahwa peristiwa atau pengalaman yang sedang dialami sudah pernah terjadi di masa lalu.

Sensasi ini sering disertai dengan perasaan telah mengetahui dan mengingat kembali peristiwa tersebut. Namun, mengapa dejavu terjadi dan apa penyebabnya?

Pendekatan ilmiah menolak penjelasan bahwa dejavu adalah sebuah ramalan atau prekognisi. Sebaliknya, penjelasan ilmiah menjelaskan bahwa dejavu adalah sebuah anomali ingatan yang membuat kita merasakan bahwa pengalaman yang sedang kita alami telah terjadi sebelumnya.

Meski arti dari mengingat pada waktu itu sangat kuat dalam banyak kasus, keadaan pengalaman sebelumnya (kapan, di mana, dan bagaimana pengalaman tersebut terjadi) tidak pasti atau diyakini tidak mungkin.

Dua jenis dejavu yang dikenal adalah jenis patologis dan non-patologis. Jenis patologis dari dejavu biasanya berhubungan dengan epilepsi, sementara jenis non-patologis merupakan sebuah karakteristik dari orang yang sehat dan fenomena psikologis.

Sebuah survei tahun 2004 menyebutkan bahwa sekitar dua pertiga populasi pernah mengalami dejavu. Studi lain menguatkan bahwa dejavu adalah pengalaman yang umum dialami oleh individu-individu yang sehat, dengan antara 31% dan 96% individu melaporkan pernah mengalaminya.

Namun, pengalaman dejavu yang terjadi secara berkepanjangan atau sering, atau terkait dengan gejala lain seperti halusinasi, mungkin menjadi indikator adanya penyakit neurologis atau psikiatris.

Oleh karena itu, jika seseorang mengalami dejavu secara terus-menerus atau mengalami gejala yang tidak biasa, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan pengobatan yang tepat.