Ini Alasan Siraru Muncul Setelah Hujan dan Bahayanya

Alasan Siraru Muncul Setelah Hujan (AdobeStock)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ketika musim hujan tiba, sejumlah serangga muncul, termasuk di antaranya siraru atau laron yang kerap muncul dari tanah dan memasuki rumah-rumah warga setelah hujan deras. Namun, mengapa hal ini terjadi?

Menurut peneliti entomologi dari Museum Zoologi Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Rosichon Ubaidillah, siraru termasuk dalam kelompok rayap.

Satu koloni rayap terdiri dari ratu, pekerja, dan calon ratu atau siraru/laron.

Rayap pekerja dominan dalam koloni rayap, berperan sebagai pekerja dan tentara. Secara morfologi, tentara memiliki kepala yang lebih besar dan bersifat sklerotis dibandingkan dengan rayap pekerja lainnya.

Rayap pekerja bertugas merusak kayu bangunan, membangun sarang, dan menyediakan pakan untuk seluruh koloni. Ratu, dengan jumlah yang sedikit, bertugas hanya untuk bertelur.

Ketika musim hujan tiba, ratu akan meningkatkan produksi rayap bersayap atau siraru (laron) sebagai calon ratu dan raja untuk mendirikan koloni baru.

Laron di daerah sub-tropis muncul pada awal musim semi setelah hujan, sementara di daerah tropis, siraru (laron) berkumpul pada musim hujan setelah cuaca panas, tergantung pada spesiesnya.

Pada malam hari, laron berkumpul di sekitar cahaya lampu sebagai tempat pertemuan calon ratu dan raja.

Meskipun laron tidak dianggap berbahaya bagi manusia, keberadaannya dapat merugikan. Laron dapat merusak kayu bangunan, perabot, dan bahkan buku-buku.

Oleh karena itu, tindakan pencegahan seperti memberikan perlakuan khusus antirayap pada perabotan kayu dapat dilakukan dengan melumuri oli bekas, cat, atau menggunakan insecticide melalui perendaman dan penyuntikan.

Masyarakat juga dapat mencegah laron masuk ke dalam rumah dengan cara mematikan lampu sementara dan menyalakan lampu di luar rumah untuk mengalihkan perhatian kerumunan laron, karena cahaya lampu memiliki daya tarik pada hewan ini.***