JK: Perkuat Regenerasi Saudagar Bugis Makassar

Jusuf Kalla - (screenshot Youtube)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Wakil Presiden ke-10 dan 12 HM Jusuf Kalla menekankan pentingnya regenerasi saudagar Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja agar tidak semakin tertinggal dari kemajuan saudagar komunitas lain.

Penekanan itu diutarakan dalam pidatonya sesaat sebelum membuka Pertemuan  Saudagar Bugis Makassar (PSBM), Sabtu (14/5/2022) di Hotel Claro Makassar.

JK menekankan itu karena sepanjang pengamatannya ada kecenderungan regenarasi saudagar Bugis Makassar melemah lantaran banyak pengusaha yang terlalu cepat menyeberang ke politik. "Perkuat usaha dulu dengan regenerasi. Kalau semua mau ke politik, siapa yang dagang," kata JK.

Pencetus PSBM bersama Aksa Mahmud dan Alwi Hamu itu, menceritakan pengalamannya sewaktu masih sekolah di Bone. Setiap pulang sekolah selalu mampir dulu ke toko orang tuanya. Demikian juga ketika orang tuanya pindah ke Makassar mengembangkan usaha.

"Sekolah itu penting, tetapi pengalaman yang ditanamkan lebih dini juga perlu. Jadi tanamkan semangat berusaha itu lebih dini," pintanya kepada sekitar 1.500 saudagar Bugis Makassar yang datang dari seluruh penjuru nusantara bahkan dari luar negeri.

JK juga mengungkapkan saudagar-saudagar era tahun 50-an dan 60-an. Begitu banyak saudagar Bugis-Makassar yang menguasai perekonomian. Bukan saja besar di Makassar tetapi merambah ke berbagai daerah.

Di antara pengusaha Bugis-Makassar yang disebut ialah Syamduddin Daeng Mangawing, Sanusi, Muhammadong, Mappakaya, Kandatjong, Andi Patiwiri, La Tanrang, La Tunrung, Beddu Solo, Rasyid Ali, Haji Asyik dan Haji Kalla. Mereka berjaya di eranya dengan bermodal semangat dan disiplin. Sekolah tidak tinggi-tinggi amat.

Belakangan pada 90-an muncul nama Aksa Mahmud (Bosowa) , Alwi Hamu (Fajar Group) dan kini ada Andi Amran Sulaiman (Tiran Group).

Akan tetapi banyak saudagar dulu yang ternggelam usahanya karena tidak melakukan regenerasi. Kalaupun ada regenerasi, berjalan lamban. Komunitas saudagar Bugis-Makassar seperti tambah-tambah, sementara komunitas lain, Tionghoa misalnya, kelipatannya lebih cepat karena perkalian. Itu terjadi karena mereka fokus melakukan regenerasi.

"Jadi kemajuan usaha juga harus ditunjang disiplin, semangat untuk maju, ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.

PSBM menurut JK, adalah wadah silaturahmi sembari menjaga semangat saudagar Bugis Makassar untuk selalu meningkatkan prestasi. Modalnya kata Kalla adalah semangat dan disiplin.

Negara bisa maju karena didukung oleh kedisiplinan, semangat, pendidikan, pengalaman dan teknologi. Banyak negara yang tidak memiliki kekayaan sumber daya seperti Indonesia tetapi ekonominya jauh lebih maju. Itu karena mereka memiliki semangat, disiplin dan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi.