Sulsel Deflasi Empat Bulan pada Semester I-2025

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Perekonomian Sulawesi Selatan perlu mendapat perhatian serius.
Selama semester pertama 2025 (enam bulan), empat bulan di antaranya terjadi deflasi bulanan (month-to-month).
Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, Selasa (1/7/2025) melaporkan, pada Juni 2025 terjadi deflasi 0,06 persen (m-to-m). Pada Mei juga terjadi deflasi.
Dengan demikian, selama satu semester tahun ini (enam bulan), empat bulan di antaranya terjadi deflasi bulanan, yaitu pada Januari, Februari, Mei dan Juni.
Deflasi adalah kondisi dimana penurunan secara umum tingkat harga barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Ini kebalikan dari inflasi, yang merupakan kenaikan harga secara umum.
Meskipun harga yang lebih rendah mungkin tampak menguntungkan, deflasi sebenarnya bisa merusak perekonomian.
Deflasi dapat menjadi indikator, antara lain menurunnya permintaan (daya beli) masyarakat.
Menurut BPS, perkembangan Indeks Harga Konsumen di Sulsel selama tahun ini sampai Juni (year-to-date) masih terjadi inflasi 1,8 persen.
Untuk setahunan (year-on-year) pun masih terjadi inflasi 2,24 persen dari Juni 2024.
Nasional Inflasi
Secara nasional pada Juni 2025 terjadi inflasi sebesar 1,87 persen (y-o-y). Tingkat inflasi m-to-m Juni 2025 sebesar 0,19 persen dan tingkat inflasi y-to-d Juni 2025 sebesar 1,38 persen.
Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Selatan sebesar 3,00 persen, dan terendah terjadi di Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,45 persen.
Sedangkan deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Papua Barat sebesar 0,67 persen, terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,10 persen.
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Luwuk sebesar 4,00 persen, dan terendah terjadi di Kota Tanjung Pinang sebesar 0,07 persen.
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Mukomuko sebesar 1,34 persen, dan terendah terjadi di Kabupaten Karimun sebesar 0,15 persen.