BI: Transkasi QRIS di Sulsel Capai Rp6,5 Triliun

CELEBESMEDIS.ID, Makassar - Transaksi non tunai di Provinsi Sulawesi Selatan melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga Juli 2025 mencapai Rp6,5 triliun.
Hal itu diungkap Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernandi Wimanda, usai launching program digitalisasi pembayaran (non tunai) layanan publik dan retribusi menggunakan QRIS di Pasar Daya, Biringkanaya, Senin (28/7) sore.
Menurut Rizki, pertumbuhanan tersebut meningkat 96 persen dari tahun sebelumnya.
“Itu tumbuhnya 96 persen, year on year. Jadi peningkatannya luar biasa,“ ungkap Rizki saat dikonfirmasi CELEBESMEDIA.ID di lokasi.
Selain itu, Rizki memaparkan per Juli 2025 ini, Sulsel memiliki total 1,3 juta orang pengguna QRIS. Diketahui berada pada peringkat sembilan dalam skala nasional.
Kemudian untuk merchant, sebanyak 1,2 juta merchant, berada pada peringkat ketujuh dalam skala nasional.
Menurut Rizki, data yang dipaparkan ditargetkan meningkat pada akhir tahun. Kendati tidak menyebutkan angkanya secara spesifik.
“Ada target (pada akhir tahun), tapi saya lupa angkanya. Tapi kita yakin akan terlampaui,“ bebernya.
Launching digitalisasi pembayaran layanan publik dan retribusi oleh Pemkot Makassar bekerjasama dengan Bank Indonesia dan Bank Sulselbar kemudian diharapkan dapat memberi pengingkatan yang signifikan terhadap penggunaan QRIS.
“Jadi sangat ketinggalan kalau umpamanya ada merchant yang gak punya QRIS atau kita sebagai pengguna tidak punya QRIS. Itu sangat ketinggalan jaman. Artinya dengan QRIS itu ‘Cemumuah’ cepat, mudah, murah aman, dan handal,“ gurau Rizki.
Diketahui fokus awal launching program tersebut yakni pasar tradisional mulai Pasar Daya hingga Pasar Terong, kemudian Terminal Daya, dan PDAM.
Warga Makassar yang ingin berbelanja di pasar, menggunakan layanan terminal, hingga membayar tagihan air tak perlu lagi repot dengan uang tunai.
Laporan: Rifki